kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,87   5,12   0.57%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gelar rights issue, Bank Neo Commerce himpun dana Rp 249,82 miliar


Rabu, 30 Juni 2021 / 05:15 WIB
Gelar rights issue, Bank Neo Commerce himpun dana Rp 249,82 miliar

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan saham baru atau rights issue PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 426 juta saham atau setara Rp 127,9 miliar.

Peminat saham terbaru dari perseroan ini cukup tinggi, hal ini karena terjadi Penawaran Umum Terbatas IV dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kelebihan pemesanan hingga 426 juta lembar saham baru. Efek yang ditawarkan dalam PUT IV ini sebanyak 832,72 juta lembar saham dengan nilai pelaksanaan Rp300 untuk setiap saham.

Sehingga jumlah dana yang akan diterima Perseroan dalam rangka PUT IV ini sebesar Rp249,82 miliar. Selama Periode perdagangan dan pelaksanaan HMETD pada 15 – 21 Juni 2021, juga periode pemesanan saham Tambahan sampai dengan tanggal 23 Juni 2021, dicatat bahwa pelaksanaan HMETD dan pemesanan tambahan mencapai 1,26 miliar saham, atau ada kelebihan sebesar 426 juta lembar saham.

Baca Juga: Ada pandemi Covid-19, Bank Banten lakukan penyesuaian rencana bisnis bank

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan BNC Agnes F.Triliana mengatakan bahwa rights issue perseroan mengalami oversubscribed atau jumlah peminat porsi saham untuk publik melebihi kuota ini akibat animo masyarakat yang tinggi terhadap bank digital terutama Bank Neo Commerce. Rights issue ini juga untuk menarik investor baru namun investor yang lama tetap berpartisipasi penuh dalam aksi korporasi ini.

“Tingginya minat masyarakat untuk memiliki saham Bank Neo Commerce merupakan sebuah kehormatan bagi kami yang masih dalam tahap transformasi menjadi bank digital. Kami terus menyempurnakan layanan dan produk perbankan kami untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan memberikan pengalaman perbankan digital yang unik bagi masyarakat. Kami bersyukur akan tingginya antusiasme dan kepercayaan masyarakat terhadap Bank Neo Commerce. Hal ini memperkuat optimisme kami untuk terus memberikan pengalaman perbankan yang berkesan sesuai dengan visi kami, Banking Above and Beyond,” ujar Agnes, dalam keterangan tertulis pada Selasa (29/6).

Adapun, dana yang diperoleh dari hasil PUT IV, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja pengembangan usaha perseroan berupa investasi teknologi dan penyaluran kredit serta kegiatan operasional perbankan lainnya.

Baca Juga: Bank Mandiri kucurkan pinjaman valas ke Kapuas Prima Coal (ZINC) US$ 96 juta

Hingga akhir periode pelaksanaannya pemegang saham perseroan sampai dengan 24 Juni 2021 antara lain PT Akulaku Silvrr Indonesia dengan kepemilikan sebesar 24,98%, PT Gozco Capital 20,13%, PT Asabri (Persero) 13,58%, Yellow Brick Enterprise Ltd. 11,1%, dan sisanya pemegang saham publik 30,21%.

Sebagai informasi, Bank Neo Commerce, yang sebelumnya dikenal sebagai Bank Yudha Bhakti, merupakan bank nasional yang telah berkiprah selama 30 tahun di dunia perbankan di Indonesia. Sejak tahun 2019, Akulaku mulai menjadi pemegang saham Bank Neo Commerce (BBYB), dan di tahun 2020, Bank Neo Commerce bertransformasi menjadi bank digital, dimulai dengan pergantian nama bank dan juga dikukuhkannya Bank Neo Commerce menjadi Bank Buku II oleh Otoritas Jasa keuangan (OJK).

Selanjutnya: BRI dan BNI setuju memperpanjang utang jangka pendek Garuda Indonesia hingga 2026

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

×