kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gara-gara Covid-19, kematian akibat TBC & AIDS di negara-negara miskin bisa meningkat


Rabu, 08 September 2021 / 19:20 WIB
Gara-gara Covid-19, kematian akibat TBC & AIDS di negara-negara miskin bisa meningkat

Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Akibat pandemi Covid-19 melanda dunia dua tahun terakhir, ratusan ribu orang bisa kehilangan nyawanya akibat TBC dan AIDS. Sebab, fasilitas medis yang lebih fokus menangani pasien Covid-19.

Badan bantuan Global Fund yang berbasis di Jenewa, Swiss, melaporkan, kondisi ini dialami oleh banyak negara miskin di dunia. Jika terus berlanjut, angka kematian akibat TBC dan AIDS bisa jadi lebih tinggi dari Covid-19.

"Pada dasarnya, sekitar satu juta orang lebih sedikit yang dirawat karena TB pada 2020 dibanding 2019, dan saya khawatir itu pasti akan berarti ratusan ribu orang akan meninggal," ungkap Direktur Eksekutif Global Fund Peter Sands kepada Reuters.

Laporan tahunan Global Fund untuk tahun 2020 yang dirilis Rabu (8/9) menunjukkan, jumlah orang yang dirawat karena TBC turun 19%. Penurunan sebesar 11% dilaporkan dalam program dan layanan pencegahan HIV.

Penurunan tersebut dilihat sebagai tren yang kurang baik karena kemungkinan besar pengidap tidak mendapatkan pelayanan yang layak dan meninggal di rumah masing-masing tanpa terdata dengan baik.

Baca Juga: Ditinggal negara Barat, ratusan fasilitas medis di Afghanistan terancam tutup

Lebih lanjut, Sands mengatakan, di beberapa negara miskin, kematian akibat TBC dan AIDS mungkin lebih tinggi dibanding Covid-19. Fasilitas medis yang memprioritaskan pasien Covid-19 membuat pengidap TBC dan AIDS sulit mendapat pertolongan.

"Layanan (kesehatan) terpengaruh lockdown, sementara klinik, staf, dan diagnostik yang biasanya digunakan untuk TBC malah dikerahkan untuk Covid-19, terutama di negara-negara seperti India dan di seluruh Afrika," ungkap Sands.

Bagi Sands, keberhasilan menangani Covid-19 tidak bisa hanya dilihat dari menurunnya kematian akibat penyakit tersebut, tetapi bagaimana meminimalisir pengaruhnya terhadap penanganan penyakit serius lainnya.

Global Fund telah menginvestasikan lebih dari US$4 miliar per tahun untuk memerangi TBC, malaria, dan AIDS. Badan ini bermitra dengan pemerintah, masyarakat sipil, dan swasta. Amerika Serikat adalah donor utama badan ini.

Selanjutnya: Setelah menanjak hampir 2 bulan, kasus COVID-19 global mulai melandai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×