Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI), Adhi Lukman mengatakan industri makanan dan minuman di Indonesia sudah membaik jika dibandingkan dengan tahun 2022.
Ini jelas dia terlihat dari peringkat realisasi Januari-Juni 2023, dimana industri makanan-minuman berada pada rangking 4 dengan nilai investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 26,72 triliun dengan total 5.416 proyek.
Dari sisi Penanaman Modal Asing (PMA) industri mamin juga telah mencatatkan investasi sebesar Rp US$ 1,117 miliar dengan 2.226 proyek.
Meskipun nilai ini masih kalah dari sektor pertambangan dengan nilai Rp 39,3 triliun, dengan investasi PMA US$ 2,16 miliar. Sektor perumahan, kawasan perkantoran dan industri Rp 37,8 triliun dengan PMA US$ 1,37 miliar. Dan sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi dengan nilai Rp 32,4 triliun dengan PMA US$ 3,15 miliar.
Baca Juga: Industri Manufaktur Topang Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2023
Meski secara nilai investasi belum nomor 1, Adhi mengatakan industri makanan dan minuman tumbuh positif terus selama pandemi dan pertumbuhannya di semester-2 2023 sudah di atas 5%.
“Semoga di atas 5 terus sampai akhir tahun. Namun memang belum bisa dikatakan normal, karena normal itu kalau sudah kenaikan 7% atau amannya di atas 10%. Tapi kontribusinya terus meningkat,” kata dia dalam paparannya pada Forum Wartawan Industri (Forwin) dengan tema 'Industrialisasi Sebagai Penggerak Perekonomian Nasional', Senin (07/08).
Kemudian, jika dilihat dari dilihat kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Industri pengolahan Non-Migas, Triwulan-1 tahun 2023 industri makanan dan minuman paling tinggi di antara industri yang lainnya. Yaitu sebesar 38,61%.
“Menjelang 2045 dimana PDB akan terus meningkat, dengan PDB yang terus meningkat ini saya kira kita harapkan masyarakat Indonesia tidak mencari sumber makanan yang murah saja namun juga bergizi dan berfungsional. Dan ini tentunya akan mendukung industri makanan secara keseluruhan,” jelasnya.
Pertumbuhan industri Mamin tambah Adhi tak lepas dari adanya dukungan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang terus menerapkan Making Indonesia 4.0 melalui penerapan lighthouse.
Baca Juga: Peningkatan Permintaan Kendaraan Listrik Ikut Dorong Ekonomi Kuartal II-2023
Lighthouse ini adalah perusahaan-perusahaan yang ditunjuk oleh Kemenperin sehingga mempunyai tanggung jawab untuk aktif membagikan pengalamannya kepada industri di sektor masing-masing, sehingga dapat sama-sama memperoleh keuntungan lewat transformasi digital.
“Yang terbaru, Kementerian Perindustrian sudah menetapkan menambah 3 lighthouse. Yaitu Amerta Indah Otsuka (Sukabumi dan Kejayan), Kalbe Nutritionals (Sanghiang Perkasa dan Kalbe Morinaga Indonesia) dan Lautan Natural Krimerindo,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News