kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gapmmi: Ekspor Industri Makanan dan Minuman Terus Meningkat


Kamis, 20 Juli 2023 / 18:05 WIB
 Gapmmi: Ekspor Industri Makanan dan Minuman Terus Meningkat
ILUSTRASI. Aktifitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (6/6/2023). KONTAN/Fransiskus Simbolon

Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Industri Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) optimistis kinerja ekspor produk makanan-minuman (mamin) nasional akan terus tumbuh positif. 

Ketua Gapmmi Adhi S. Lukman mengatakan, pihaknya bersyukur produk-produk mamin asal Indonesia mampu mendapat respons positif dari berbagai negara. 

Dalam catatan Gapmmi, ekspor makanan-minuman olahan dan semi olahan di luar sawit yang terdiri dari HS 16 sampai HS 24 mampu mencapai US$ 4,3 miliar pada Januari-Mei 2023. Hasil ini lebih baik dibandingkan realisasi ekspor pada Januari-Mei 2022) lalu yakni sebesar US$ 4 miliar. 

"Kami perkuat ekspor ke negara-negara emerging market seperti Afrika dan Timur Tengah," ujar Adhi.

Baca Juga: Pebisnis Makanan & Minuman Masih Waspadai Ancaman Kenaikan Harga Gula Rafinasi

Gapmmi percaya peluang peningkatan ekspor produk mamin sangat terbuka, meski beberapa negara tengah berada dalam ancaman resesi. Belum lagi, masih ada tantangan konflik geopolitik dan perubahan iklim yang dapat mempengaruhi kelangsungan industri mamin Indonesia dan global. 

Maka dari situ, strategi memperkuat penetrasi ekspor ke negara-negara emerging market bakal dilanjutkan oleh para produsen mamin nasional. Selain itu,  produsen mamin juga bisa memaksimalkan ekspor produk ke beberapa negara yang sedang kekurangan suplai produk mamin. 

Sebagai contoh, Indonesia pernah mengekspor produk makanan berbasis ayam ke Malaysia tatkala mereka sedang mengalami kendala suplai makanan tersebut. 

"Indonesia juga bisa menggantikan posisi negara lain yang kesulitan melakukan ekspor produk mamin," tandas dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×