kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gaikindo: Mobil Listrik mempunyai potensi besar untuk masuk ke Indonesia


Selasa, 07 September 2021 / 08:30 WIB
Gaikindo: Mobil Listrik mempunyai potensi besar untuk masuk ke Indonesia

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah produsen mobil listrik semakin meramaikan industri otomotif dalam negeri. Baru-baru ini sudah ada dua produsen mobil listrik dari China yang dikabarkan masuk ke Indonesia, yakni Chery Automobile Co Ltd dan WM Motor Technology Group Company Limited (WM Motor).

Kabarnya, Chery akan kembali mengaspal di Indonesia dengan memboyong 5 model mobil termasuk kendaraan listrik. Adapun WM Motor melalui PT WM Motor Asia Pasifik (WMAP) dikabarkan akan membawa SUV listrik Weltmeister W5 atau biasa dikenal EX5. 

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie Sugiarto mengatakan, mobil Listrik mempunyai potensi besar untuk masuk ke Indonesia. "Memang saat ini harga mobil listrik masih relatif tinggi atau di atas Rp 500 juta, sedangkan daya beli masyarakat Indonesia masih berada di mobil dengan harga di bawah Rp 300 juta," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (6/9). 

Baca Juga: Produsen mobil Chery memandang pasar otomotif Indonesia sangat prospektif

Tetapi, lanjut Jongkie, semakin hari dengan pendapatan perkapita yang meningkat dan daya beli akan bertumbuh ke mobil dengan harga Rp 400 juta hingga Rp 500 juta. Jongkie berharap, dengan adanya rencana pemerintah yang akan memproduksi baterai mobil listrik di dalam negeri, harga mobil listrik bisa turun.

Kurang lebih senada dengan Jongkie, Pengamat Otomotif, Bebin Djuana menjelaskan di masa yang akan datang seluruh dunia akan menggunakan kendaraan listrik tanpa kecuali Indonesia. Hanya tinggal seberapa cepat masing-masing negara mempersiapkan prasarana. 

Sejalan dengan itu, Indonesia juga akan menjadi salah satu negara produsen baterai lithium ion "Peluang ini tentu terbaca produsen kendaraan listrik. Tidak hanya sebagai pasar yang membutuhkan kendaraan tapi juga sebagai lokasi untuk produksi mengingat produksi baterainya juga di sini," jelasnya saat dihubungi terpisah. 

Bebin juga melihat, animo masyarakat akan semakin tinggi ke depannya karena kendaraan listrik menarik dari segi biaya per-kilometer yang jauh lebih rendah dibandingkan mobil berbahan bakar minyak (BBM). 

Selanjutnya: Penjualan mobil ramah lingkungan di China naik hampir tiga kali lipat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×