Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepemilikan FWD Management Holding Limited atas PT Asuransi BRI Life masih sesuai rencana. Di mana, kepemilikan saham FWD di anak usaha BRI ini bakal mencapai 44% di tahun 2024 mendatang.
Sebagai informasi, saat ini FWD memegang saham BRI Life mencapai 1,19 juta saham atau setara dengan kepemilikan 35,14% saham setelah dilakukan penambahan Maret lalu. Penambahan kepemilikan pun akan dilakukan setiap tahun hingga 2024.
“Masih ada capital injection dalam tiga tahun ke depan, di 2022 kemarin sudah terjadi pada Maret dan tahun depan akan ada lagi dan terakhir di Maret 2024 nanti,” jelas Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila belum lama ini.
Iwan bilang masuknya FWD dalam ekosistem BRI Life ini membantu perusahaan dalam menjalankan bisnis asuransi. Sementara, BRI sebagai pemegang saham terbesar memberikan pangsa pasarnya.
Baca Juga: Hasil Investasi Unitlink BRI Life Mencapai Rp 611 Miliar Per Agustus 2022
Menurutnya, FWD memiliki pengalaman di bidang asuransi ditambah dengan adanya teknologi. Oleh karenanya, saat ini pihaknya sedang berupaya memperbaiki layanan agar dengan teknologi tidak hanya bayar premi yang cepat namun klaim yang cepat cair pula.
“Mereka (FWD) saat ini ingin merubah itu dengan cara desain dari depannya yang bener. Jadi bikin produk yang sederhana yang simple supaya bayar klaimnya cepat,” ujar Iwan.
Oleh karenanya, saat ini BRI Life terus mendorong penetrasi produk asuransi mikro pada segmen ritel dan mikro, dengan mengusung produk asuransi mikro PIJAR untuk segmen ritel dan AMKKM untuk segmen mikro.
Penetrasi kedua produk ini secara signifikan membantu pencapaian APE BRILife, dimana dalam 3 bulan terakhir asuransi PIJAR membukukan APE sebesar Rp 273 miliar, dan AMKKM dalam 9 bulan sampai dengan akhir September 2022 membukukan APE sebesar Rp 609 miliar.
Baca Juga: BRI Life Catat Pendapatan Pemi Bruto Rp 6,9 Triliun hingga September 2022
Sebagai informasi, BRI Life mencatat APE atau pendapatan premi baru ekuivalen yang disetahunkan yang tercatat mencapai Rp 2,45 triliun. Angka tersebut mengalami pertumbuhan 42% secara tahunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
