kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Fintech P2P Lending Makin Mesra dengan Kalangan BPR


Senin, 03 Januari 2022 / 06:20 WIB
Fintech P2P Lending Makin Mesra dengan Kalangan BPR

Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kolaborasi yang terjalin antara fintech P2P lending dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) semakin marak. Hal tersebut sejalan dengan dorongan OJK yang berharap kedua lembaga ini bisa saling berkolaborasi dengan adanya panduan kerja sama antara BPR dengan perusahaan fintech lending.

Terbaru, ada PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) yang menggandeng BPR Hariarta Sedana untuk melakukan penyaluran pinjaman modal usaha. Adapun, penyaluran dengan sistem pola kredit channeling itu sebesar Rp 100 miliar.

Chief Commercial Officer Amartha, Hadi Wenas pun mengatakan bahwa selama ini pihaknya memang sering berkolaborasi dengan BPR. Menurutnya, kolaborasi keduanya saling menguntungkan, mengingat BPR dapat memperluas jangkauannya hingga segmen ultra mikro melalui Amartha dan Amartha dapat menyalurkan permodalan lebih banyak lagi dengan adanya dukungan dari perbankan.

Sekadar informasi, pendanaan dari BPR Hariarta ini menjadi yang paling besar di 2021 dari semua pendanaan BPR di Amartha. Sebelumnya, Amartha mencatatkan kerja sama dengan BPR Pujon, BPR Nusumma, dan BPR lainnya di wilayah Jawa Timur dengan komitmen pendanaan mulai dari Rp 2 miliar.

Baca Juga: BJB Syariah Beri Pembiayaan UMKM Skema Urun Dana Lewat Crowdfunding Bizhare

“Secara umum, kontribusi dari pendana institusi seperti perbankan cukup dominan, yakni lebih dari 60%, baik dari BPR, BPD, maupun bank nasional,” ujar Wena kepada Kontan, beberapa waktu lalu.

Sependapat Chief Executive Officer Modalku Reynold Wijaya mengatakan bahwa potensi kolaborasi fintech dengan BPR masih besar karena dapat melengkapi layanan yang diberikan oleh BPR. Menurutnya, BPR lebih mengenal karakteristik dan kebutuhan dari masyarakat di daerah operasionalnya sehingga dapat menjangkau UMKM.

“Ke depannya kami akan terus melakukan berbagai kolaborasi, tidak hanya dengan BPR melainkan juga dengan bank umum untuk memperluas jangkauan produk kami,” ujar Reynold.

Saat ini, Modalku sudah menjalankan kerja sama dengan beberapa BPR seperti, PT BPR Varia Central Artha (Bank Varia), PT BPR Bekasi Binatanjung Makmur (BPR BBTM), dan PT BPR Sukawati Pancakanti (BPR Kanti). Kolaborasi ini berkontribusi dalam memberikan pendanaan bersama yang disalurkan untuk membiayai peminjam Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Baca Juga: OJK Sebut Sektor Jasa Keuangan Stabil dan Membaik Jelang Tutup Tahun

Sementara, Ivan Tambunan sebagai CEO & Co-Founder Akseleran pun menyebut bahwa kontribusi dari BPR hingga awal Desember 2021 telah mencapai sekitar 4% dari total penyaluran pinjaman usaha melalui lender institusi di Akseleran. Tahun 2022, pihaknya menargetkan akan memperluas kolaborasi dengan Lembaga Jasa Keuangan lainnya termasuk dari BPR.

“Tidak ada target khusus namun kita akan terus tingkatkan di tahun depan sejalan dengan makin banyaknya kerja sama dengan LJK lainnya,” ujar Ivan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×