kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fakta-Fakta Kecelakaan Kereta Teknis di Proyek KCJB yang Tewaskan 2 Warga China


Selasa, 20 Desember 2022 / 04:46 WIB
Fakta-Fakta Kecelakaan Kereta Teknis di Proyek KCJB yang Tewaskan 2 Warga China
ILUSTRASI. Terjadi kecelakaan yang melibatkan kereta teknis dan lokomotif kereta cepat di dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Terjadi kecelakaan yang melibatkan kereta teknis dan lokomotif kereta cepat di dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). 

Kecelakaan tepatnya terjadi di Kampung Cempaka, Desa Campakamekar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat pada Minggu (18/12/2022) sore. 

Berikut 4 fakta seputar kecelakaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dirangkum dari pemberitaan Kompas.com: 

1. Kesaksian warga 

Salah seorang warga bernama Ani (55) menceritakan detik-detik kecelakaan tersebut. Menurutnya, kecelakaan bermula ketika lokomotif kereta cepat berwarna hijau melaju sekitar pukul 16.00 WIB. Karena pemasangan rel kereta baru sampai lokasi tersebut, lokomotif itu pun melesat keluar lintasan sepanjang 200 meter dari ujung rel. 

Lokomotif tersebut kemudian menabrak kereta teknis berwarna kuning yang sedang berada di luar rel kereta. 

"Setelah keluar lintasan terus nabrak alat berat warna kuning (Kereta Teknis). Setelah itu gelap sama debu sampai enggak kelihatan," kata Ani, Minggu. 

Akibat insiden itu, Ani mengaku melihat sejumlah korban diangkut melalui depan rumahnya. Namun, ia tak tahu pasti berapa jumlah korban. 

Baca Juga: Kemenhub Investigasi Anjloknya Kereta Teknis Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

2. Sebanyak 18 orang saksi diperiksa 

Sementara itu, Polda Jabar telah memeriksa 18 saksi usai terjadi kecelakaan tersebut. 

"Saksi-saksi yang sudah diperiksa oleh penyidik Polda Jabar informasi saya dapat tadi malam kurang lebih 18 orang," kata Dedi. 

Ia menjelaskan, semua pihak yang berkaitan dengan insiden itu akan diperiksa, tak terkecuali PT KAI. Menurutnya, Mabes Polri juga menurunkan tim Laboratorium Forensik (Labfor) dan Inafis untuk menggali menyebab kecelakaan itu. 

"Pada hari ini Labfor dari Mabes Polri juga Inafis dari Mabes Polri juga turun untuk mengecek TKP bersama kementerian lembaga terkait menyangkut masalah mencari apa yang menjadi penyebab kecelakaan tersebut," jelas dia. 

3. Dua WN China tewas 

Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan, insiden tersebut menelan 6 korban. Rinciannya, dua orang meninggal dunia, dua orang luka berat, dan dua orang luka ringan. 

"Sampai dengan pernyataan ini dibuat, dilaporkan bahwa terdapat 6 korban yang mencakup 2 korban jiwa, 2 korban luka berat, dan 2 korban luka ringan," kata Adita, Senin (19/12/2022). 

Adita memastikan, pihaknya telah mengerahkan personel untuk mengidentifikasi kereta teknis tersebut. 

Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebut, dua orang yang tewas dalam insiden itu merupakan warga negara asing (WNA) China. Dalam proyek kereta cepat, kedua korban bertugas sebagai teknisi. 

Baca Juga: Kereta Teknis di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Anjlok, Ini Penjelasan KCIC

4. Proyek pembangunan dihentikan sementara 

Setelah adanya insiden tersebut, Adita memastikan bahwa kegiatan pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dihentikan sementara. Ini dilakukan untuk proses investigasi. 

"Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kegiatan pembangunan akan dihentikan sementara untuk dilakukan proses investigasi lebih lanjut," ujarnya. 

Nantinya, pemerintah akan melaporkan temuan dan hasil rekomendasi setelah proses investigasi selesai. 

Sumber: (Kompas.com/Rahel Nada Chaterine/Bagus Puji Panuntun/Haryanti Puspa Sari | Editor: Dani Prabowo/Pythag Kurniati/Akhdi Martin Pratama)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Fakta Kecelakaan Kereta Teknis di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung"
Penulis : Ahmad Naufal Dzulfaroh
Editor : Inten Esti Pratiwi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×