kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Eropa krisis energi, Putin pastikan Rusia tidak gunakan gas sebagai senjata


Kamis, 14 Oktober 2021 / 22:50 WIB
Eropa krisis energi, Putin pastikan Rusia tidak gunakan gas sebagai senjata

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MOSCOW. Presiden Vladimir Putin menegaskan pada Rabu (13/10), Rusia tidak menggunakan gas sebagai senjata dan siap membantu meredakan krisis energi Eropa, saat Uni Eropa mengadakan pertemuan darurat untuk mengatasi harga yang meroket.

Permintaan energi melonjak karena ekonomi telah pulih dari pandemi Covid-19, menaikkan harga minyak, gas, dan batubara, memicu tekanan inflasi serta merusak upaya untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang berpolusi dalam memerangi pemanasan global.

China, ekonomi terbesar kedua di dunia dan penghasil gas rumah kaca tergede, telah meningkatkan produksi dan impor, karena harga batubara domestik telah mencapai rekor tertinggi serta pembangkit listrik berjuang untuk tetap memasok setrum.

Krisis energi telah memperkuat seruan dari Badan Energi Internasional (IEA) untuk melipatgandakan investasi dalam energi terbarukan guna menstabilkan pasar dan memerangi perubahan iklim.

Tekanan gas Eropa telah menyoroti Rusia, yang menyumbang sepertiga dari pasokan kawasan itu, mendorong politisi benua biru untuk menyalahkan Moskow karena tidak cukup memompa energi itu.

Baca Juga: Magadan jadi kekuatan baru kapal selam Rusia, begini kemampuannya

Putin menyatakan dalam konferensi energi di Moskow, pasar gas tidak seimbang atau bisa diprediksi, khususnya di Eropa. Tapi, dia bilang, Rusia memenuhi kewajiban kontraktualnya untuk memasok klien dan siap untuk meningkatkan pasokan jika diminta.

Dia pun menepis tuduhan bahwa Rusia menggunakan energi sebagai senjata. "Ini hanya obrolan bermotivasi politik, yang tidak memiliki dasar apa pun," tegasnya, seperti dikutip Reuters.

Rusia dan Eropa terlibat dalam perselisihan mengenai pipa baru, Nord Stream 2, untuk memasok gas Rusia ke Jerman. 

Pipa dibangun tetapi menunggu persetujuan untuk mulai memompa, di tengah tentangan dari Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa yang khawatir itu akan membuat Eropa semakin bergantung pada Rusia.

Beberapa politisi Eropa menyebutkan, Moskow menggunakan krisis bahan bakar sebagai pengaruh, tuduhan yang berulang kali dibantah Rusia.

Selanjutnya: Vladimir Putin batuk-batuk, dia bilang jangan khawatir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×