kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Erdogan sebut pembelian rudal S-400 dari Rusia sepadan sama ketegangan dengan AS


Jumat, 01 Oktober 2021 / 11:55 WIB
Erdogan sebut pembelian rudal S-400 dari Rusia sepadan sama ketegangan dengan AS
ILUSTRASI. Presiden Turki Tayyip Erdogan mengikuti upacara peringatan Hari Kemenangan ke-98 di Istana Kepresidenan di Ankara, Turki, Minggu (30/8/2020). Presidential Press Office/Handout via REUTERS.

Sumber: TASS | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Langkah Turki membeli sistem rudal pertahanan udara S-400 sepadan dengan ketegangan yang mereka timbulkan sama Amerika Serikat atau AS, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan.

“Kami membeli senjata kami sendiri,” kata Erdogan dalam sebuah wawancara dengan New York Times dan dikutip TASS.

Dia bilang, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan mantan Presiden AS Donald Trump telah menegaskan kembali hak Turki untuk memilih pemasok senjata.

Tapi, menurut Erdogan, seandainya AS menjual sistem rudal pertahanan Patriot ke Turki, "kami tidak perlu membeli S-400".

Baca Juga: Uji coba rudal hipersonik Tsirkon Rusia rampung, begini kemampuannya

Ketika ditanya, apakah tindakan Turki itu sepadan dengan ketegangan sama AS, Erdogan menjawab dengan tegas, "Saya pikir itu sepadan. Kami bisa memperkuat pertahanan kami sesuka kami”.

Rusia dan Turki menandatangani kontrak pembelian sistem rudal pertahanan udara S-400 pada 2017. Turki menjadi negara NATO pertama yang membeli sistem iitu dari Rusia, yang menarik reaksi negatif dari AS dan NATO.

Dalam pertemuan pada Rabu (29/9), juru bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov mengatakan, Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin membahas pengembangan kerjasama militer, termasuk perluasan kontrak sistem rudal anti-pesawat S-400.

“Mereka berbicara tentang memperluas kerjasama di masa depan mengenai S-400, dan membahas kemungkinan pembuatan komponen tertentu S-400 di wilayah Turki," kata Peskov, Kamis (30/9), dilansir TASS.

Selanjutnya: AS bisa marah, Turki teken kontrak baru pembelian rudal S-400 buatan Rusia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×