Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berhasil catatkan kenaikan laba bersih 92% di tahun lalu, PT Energi Mega Persada Tbk (EMP) juga bukukan kenaikan produksi minyak sebanyak 46% menjadi 3.444 barel per hari sepanjang 2020. Sebagai gambaran produksi minyak perusahaan migas di 2019 berkisar 2.363 barel per hari.
Meskipun produksi minyak naik, rata-rata harga minyak justru mengalami penurunan sebanyak 35% di 2020. Dimana, pada 2019 rata-rata harga minyak berada di kisaran US$ 67,42 per barel dan di 2020 turun ke kisaran US$ 43,55 per barel.
Chief Communication EMP Adinda Bakrie mengungkapkan, sepanjang 2020 kegiatan operasi tambang perusahaan cukup padat. "Kami telah menyelesaikan pengeboran 5 sumur pengembangan di Blok Malacca Strait. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan produksi minyak dari blok tersebut," ungkapnya dalam keterangan resmi Rabu (7/4).
Baca Juga: Laba Energi Mega Persada (ENRG) melesat 92% di tengah penurunan pendapatan
Sementara itu, sepanjang tahun lalu perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten ENRG tersebut juga mencatatkan kenaikan produksi gas sebanyak 11% menjadi 171 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan produksi 2019 yakni 154 MMSCFD.
Adapun untuk rata-rata harga gas di 2020 tercatat lebih rendah 18% atau berada di kisaran US$ 5,38 per mcf. Sedangkan di 2019, harga gas rata-rata berada di level US$ 6,53 per mcf. "Kami juga telah melakukan reaktivasi 1 sumur di lapangan gas Arbei di Blok Gebang pada periode yang sama. Hal tersebut dilakukan untuk memulai kembali produksi gas dari lapangan gas tersebut," jelas Adinda.
Selain itu, EMP juga telah menyelesaikan pengeboran di satu sumur eksplorasi. Ada juga pengeboran satu sumur appraisal di blok gas Buzi EPCC di Mozambik Afrika yang saat ini masih dalam proses pengerjaan.
Ke depan, Direktur Utama EMP Syailendra Bakrie mengungkapkan kalau pihaknya akan terus mengembangkan bisnis baik secara internal, maupun melalui akuisisi aset-aset baru. Dari sisi internal EMP bakal mengembangkan bisnis lewat program pengembangan yang ada, penemuan cadangan migas baru melalui aktifitas eksplorasi.
Selain itu, EMP juga akan melakukan efisiensi biaya di seluruh lini organisasi. "Perusahaan juga terus memantau kesempatan yang ada untuk mengakuisisi aset-aset baru yang dapat menambah nilai," tandas Syailendra.
Selanjutnya: Rights issue Energi Mega (ENRG) mencapai Rp 1,8 triliun, ini penggunaan dananya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News