kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Enam Perusahaan Ini Akan Bergabung dalam Holding Danareksa


Selasa, 29 November 2022 / 07:45 WIB
Enam Perusahaan Ini Akan Bergabung dalam Holding Danareksa

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - SURAKARTA. Ada 6 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sedang dalam proses masuk menjadi anggota Holding Danareksa. 

Direktur Utama Danareksa, Arisudono Soerono menjelaskan di dalam Holding Danareksa ada 16 BUMN yang akan menjadi anggota. 

“Saat ini baru 10 perusahaan di mana sisa 6 perusahaan masih direncanakan di tahun berikutnya,” jelasnya dalam media gathering di Surakarta, Senin (28/11). 

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2022 terdapat 10 perusahaan BUMN yang bergabung menjadi anggota Holding, yakni PT Perusahaan Pengelola Aset, PT Kawasan Industri Medan, PT Kawasan Industri Wijayakusuma, PT Kawasan Industri Makassar, PT Kawasan Berikat Nusantara, PT Surabaya Industrial Estate Rungkut, PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung, PT Nindya Karya, PT Balai Pustaka, dan PT Kliring Berjangka Indonesia.

Baca Juga: Ada 22 BUMN di Bawah Perusahaan Pengelola Aset (PPA) yang Sedang Direvitalisasi

Ari menjelaskan 10 perusahaan BUMN yang bergerak di Jasa Keuangan, Konstruksi, Kawasan Industri dan Teknologi ini menambah portofolio anak perusahaan dan entitas asosiasi Danareksa yang awalnya berjumlah 5 perusahaan, kini menjadi total 15 perusahaan.

Selanjutnya sesuai peta jalan Kementerian BUMN, masih ada 6 BUMN lagi yang akan diinbreng-kan sebagai tahap 2 holding Danareksa. Melansir materi paparannya, keenam perusahaan itu terbagi ke dalam dua sub-klaster yakni konsultan konstruksi dan sub-klaster pengelola air. 

Perinciannya, di sub-klaster konsultan konstruksi yakni PT Virama Karya, PT Yodya Karya, PT Bina Karya, dan PT Indra Karya. Sedangkan dari sub-klaster pengelola air PT Perum Jaba Tirta I dan Perum Jasa Tirta II. 

Di sektor konsultan konstruksi, Ari mengakui, pihaknya sudah diberikan surat kuasa untuk pengelolaan. Sedangkan untuk pengelolaan air belum diserahkan secara formal tetapi Danareksa telah banyak terlibat dalam pengelolaan strategi. 

Dalam mengelola anggota holding, Danareksa mengadopsi hybrid parenting style. Lewat manajemen portofolio, pihaknya dapat mengelola dan mendukung anggota holding untuk saling bersinergi. 

Ari mengakui, Danareksa mirip seperti aset manager yang tidak ikut campur di dalam detail operasional anggota, tetapi lebih ke mengarahkan potensi yang bisa diraih lewat sinergi. 

“Kalau melakukan investasi ngobrol-ngobrol dahulu dengan kami. Kriterianya apa, prinsipnya bagaimana, jadi ada synergy coach,” terangnya. 

Baca Juga: Intip Prospek dan Rekomendasi Saham Emiten BUMN Karya dari Para Analis Ini

Sebagai informasi, Holding Danareksa beranggotakan perusahaan BUMN skala kecil dan menengah dengan rata-rata aset sebesar Rp 3,5 triliun yang ketika dijadikan satu di bawah holding memberi kekuatan baru. 

Pada saat disatukan menjadi holding, total aset holding tahap 1 menjadi Rp 49,1 triliun. Adapun laba bersih di tahun 2020 proforma konsolidasi tahap 1 adalah Rp 468,6 miliar dan laba bersih tahun 2021 proforma konsolidasi tahap 1 adalah Rp 796 miliar. 

Pada kuartal III 2022, Ari mengungkapkan, performa laba sudah mencapai Rp 700 miliar. Di akhir tahun ini, Ari memproyeksikan, laba konsolidasi bisa mendekati Rp 1 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×