kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.684.000   -8.000   -0,47%
  • USD/IDR 16.402   2,00   0,01%
  • IDX 6.646   113,79   1,74%
  • KOMPAS100 990   21,69   2,24%
  • LQ45 776   14,22   1,87%
  • ISSI 203   3,92   1,97%
  • IDX30 401   6,72   1,70%
  • IDXHIDIV20 483   8,87   1,87%
  • IDX80 112   2,06   1,87%
  • IDXV30 117   1,19   1,03%
  • IDXQ30 133   2,24   1,72%

Enam Kapal Selam India Produksi Jerman Bakal Tangkal Kekuatan China di Samudra Hindia


Senin, 27 Januari 2025 / 14:25 WIB
Enam Kapal Selam India Produksi Jerman Bakal Tangkal Kekuatan China di Samudra Hindia
ILUSTRASI. Kapal selam kelas Dolphin buatan perusahan Thyssenkrupp Marine Systems Jerman.

Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI - Pembuat kapal Jerman ThyssenKrupp dan mitra India-nya telah menyelesaikan uji coba lapangan untuk membangun enam kapal selam konvensional canggih untuk Angkatan Laut India.

ThyssenKrupp dikabarkan menjadi penawar paling potensial bahkan satu-satunya perusahaan yang paling mungkin untuk menggarap proyek kapal selam India senilai US$ 5 miliar.

Perusahaan pesaing yang potensial bagi mereka adalah produsen kapal milik negara Spanyol Navantia, yang bermitra dengan Larsen & Toubro (L&T) India. 

Tonton: Momen Presiden Prabowo di Kereta Kencana Dikawal Pasukan Berkuda India

Namun menurut seorang sumber pertahanan India, kongsi Spanyol Navantia dan Larsen & Toubro tidak dapat memenuhi persyaratan angkatan laut dalam uji coba yang diadakan pada tahun 2024 untuk menguji teknologi utama.

Proyek ini penting bagi upaya India untuk memodernisasi militernya dan meningkatkan kemampuan angkatan lautnya dalam menghadapi kehadiran China yang semakin besar di wilayah Samudra Hindia.

Mitra ThyssenKrupp di India yakni Mazagon Dock Shipbuilders Ltd milik negara, mengatakan dalam pengajuan pertukaran pada hari Kamis (23/1) bahwa uji coba lapangannya untuk proyek tersebut berhasil dan kementerian pertahanan India telah mengundang perusahaan tersebut untuk negosiasi komersial minggu depan.

Baca Juga: Hasil Penyelidikan CIA: Virus Covid-19 Berasal dari Kebocoran Lab di Wuhan China

Kementerian pertahanan, L&T dan mitra kapal selamnya tidak menanggapi permintaan komentar atas informasi ini.

Seagai gambaran, persyaratan utama untuk proyek ini adalah teknologi propulsi independen udara (AIP), yang akan memungkinkan kapal selam serang diesel-listrik untuk tetap berada di bawah air selama lebih dari dua minggu. 

Kapal selam konvensional tanpa teknologi AIP harus muncul ke permukaan setiap beberapa hari untuk mengisi baterainya.

Menurut lembaga nirlaba Nuclear Threat Initiative saat ini, sebanyak 17 kapal selam konvensional yang dioperasikan oleh Angkatan Laut India tidak memiliki teknologi AIP, yang dimiliki oleh tetangga India, China dan Pakistan.

Para analis mengatakan proyek untuk enam kapal selam baru India telah tertunda lebih dari satu dekade, dengan yang pertama sekarang diharapkan tiga hingga lima tahun setelah kontrak disepakati.

Sekitar setengah dari kapal selam konvensional India telah menjalani beberapa peningkatan kapasitas dan modifikasi selama beberapa tahun terakhir dan mendekati akhir masa produktifnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

×