kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Empat perusahaan ini akan investasi di bidang mobil listrik di Indonesia, siapa saja?


Selasa, 26 Januari 2021 / 05:55 WIB
Empat perusahaan ini akan investasi di bidang mobil listrik di Indonesia, siapa saja?

Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan ada empat perusahaan besar yang segera merealisasi investasinya di Indonesia. Sektor usaha yang akan didirikan investor asing tersebut yakni industri hulu-hilir mobil listrik.

Pertama, Contemporary Amperex Technology Co. Limited atau CATL yang berencana membangun industri baterai terintegrasi dengan nilai foreign direct investment (FDI) mencapai US$ 5,2 miliar. Menurut Bahlil, CATL sudah menandatangai kontrak tersebut, harapannya tahun ini bisa mulai beroperasi.

Kedua, LG Energy Solution Ltd dengan nilai investasi sebesar US$ 9,8 miliar untuk membangun industri baterai terintegrasi. Ketiga Badische Anilin-und Soda-Fabrik atau BASF berencana membangun industri precursor dan katoda. 

Keempat, Tesla, Inc. yang akan membuat ekosistem industri mobil listrik. Namun, untuk nilai investasi BASF dan Tesla, Bahlil belum bisa menyampaikannya.

“Insyaallah kalau empat ini sudah jalan maka dunia akan mulai merasakan kehadiran Indonesia dalam rangka kontribusinya terhadap industri terbarukan, khususnya untuk mobil listrik,” kata Bahlil saat Konferensi Pers Realisasi Investasi Kuartal IV-2020, Senin (25/1).

Baca Juga: Pemerintah harus segera selesaikan komitmen investasi yang mandek

Bahlil mengatakan, masuknya investasi-investasi dari perusahaan besar tersebut menjadi daya tarik investor asing lainnya untuk menaruh modalnya di Indonesia. Dus, sentimen positif itu akan membuat iklim investasi di tahun ini makin baik di mata investor, meskipun dunia sedang dalam masa resesi ekonomi. 

“Ini memberikan persepsi baik kepada global dengan berbagai investasi-investasi besar yang masuk,” ujar Bahlil.

Bahlil menambahkan, masuknya keempat perusahaan besar itu sampai dengan menjalankan kegiatan operasional akan semakin mudah dan terfasilitasi oleh pemerintah. Hal itu dikarenakan implementasi aturan turunan Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tenang Cipta Kerja yang ditargetkan selesai diundangkan pada Februari 2021.
 
Alhasil, BKPM menargetkan realisasi investasi 2021 sebesar Rp 858,5 triliun. Angka tersebut naik 4,8% year on year (yoy) dibandingkan outlook realisasi penanaman modal di tahun lalu sebesar Rp 817,2 triliun.

Selanjutnya: Moncer, realisasi investasi tembus Rp 826,3 triliun sepanjang 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×