Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. CEO Tesla Inc Elon Musk mengatakan pada Senin (2/5), dia ingin memperluas jangkauan Twitter di luar "ceruk" saat ini, hingga kebanyakan orang Amerika menggunakan platform media sosial.
Musk telah menandatangani kesepakatan untuk membeli Twitter seharga US$ 44 miliar, menimbulkan pertanyaan di antara karyawan dan publik tentang strateginya untuk menjalankan jaringan media sosial itu.
Dia mengungkapkan kepada wartawan yang berkumpul di karpet merah Met Gala tahunan di New York, ukuran penting keberhasilan adalah apakah Twitter bisa memperluas audiensnya secara signifikan.
"Saat ini, itu semacam ceruk. Saya ingin persentase negara yang jauh lebih besar untuk terlibat, terlibat dalam dialog," kata Musk, yang menghadiri acara bertabur selebritas bersama ibunya, Maye Musk, seorang model, seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Elon Musk Jual Saham Tesla dengan Nilai Sekitar US$ 4 Miliar
Twitter memiliki sekitar 40 juta pengguna aktif harian di Amerika Serikat, menurut laporan keuangan terbarunya.
Musk menyebutkan, dia ingin platform itu menjadi "seluas mungkin, di mana idealnya sebagian besar orang Amerika ada di sana dan berbicara," dan sepercaya mungkin.
Miliarder itu juga menyatakan, dia akan membuat Twitter transparan tentang bagaimana tweet dipromosikan atau diturunkan, dan ingin perangkat lunaknya tersedia untuk umum untuk dikritik.
Ditanya tentang potensi eksodus karyawan, Musk berkata: "Ini negara bebas".
"Tentu saja, jika ada yang merasa tidak nyaman dengan itu, mereka dengan sendirinya akan pergi ke tempat lain. Tidak apa-apa," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
