Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Miliarder Elon Musk berhasil mendapatkan kembali posisinya sebagai orang terkaya di dunia, setelah sempat kehilangan gelar tersebut dari Bernard Arnault dari Prancis.
Melansir Bloomberg, kekayaan Musk disokong oleh lonjakan hampir 70% harga saham Tesla Inc tahun ini. Harga saham Tesla naik sekitar 100% dari level terendah harian pada 6 Januari karena investor kembali bertaruh pada saham pertumbuhan berisiko di tengah tanda-tanda kekuatan ekonomi dan laju kenaikan suku bunga Federal Reserve yang lebih lambat.
Perusahaan juga mendapat keuntungan dari lebih banyak permintaan untuk kendaraan listriknya setelah memangkas harga pada beberapa model.
Pada Selasa (28/2/2023), saham Tesla naik 5,5% menjadi US$ 207,63 pada pukul 4 sore di New York. Menurut Indeks Miliarder Bloomberg, hal ini mendongkrak kekayaan bersih Musk menjadi US$ 187,1 miliar. Nilai kekayaannya itu melebihi kekayaan pribadi Arnault senilai US$ 185,3 miliar, seorang taipan Prancis berusia 73 tahun.
Musk, 51 tahun, memasuki tahun 2023 dengan kekayaan bersih US$ 137 miliar. Dia menjadi orang pertama yang kehilangan kekayaan senilai US$ 200 miliar dan meningkatkan prospek bahwa dia mungkin berjuang untuk merebut kembali gelarnya sebagai individu terkaya di dunia.
Baca Juga: Rencana Kerjasama Tesla dan Meksiko Dikabarkan Hampir Menuju Sepakat
Dia tergeser dari posisi teratas indeks kekayaan Bloomberg selama lebih dari dua bulan setelah penurunan tajam pada saham Tesla, di mana dia adalah chief executive officer.
Data Bloomberg menunjukkan, donasi yang dibuat Musk akhir tahun lalu tidak banyak mengurangi kekayaan bersihnya. Dia memberikan 11,6 juta saham Tesla untuk tujuan amal yang tidak disebutkan namanya antara Agustus dan Desember, menurut sebuah pengungkapan pada bulan Februari. Saham tersebut bernilai sekitar US$ 1,9 miliar, berdasarkan harga penutupan pada hari donasi.
Mengutip The Guardian, saham pembuat mobil listrik Tesla kehilangan hampir dua pertiga nilainya pada tahun 2022, di tengah kekhawatiran investor atas melemahnya permintaan, pembelian Twitter yang mengganggu oleh Musk, dan awal masa jabatannya yang penuh gejolak di atas platform media sosial itu.
Sementara masalah Musk di Twitter terus berlanjut, setelah dilaporkan memecat 200 karyawan tambahan selama akhir pekan setelah memangkas tenaga kerja dari 7.500 menjadi sekitar 2.000 sejak Oktober, harga saham Tesla telah meningkat hampir 90% sejak awal tahun 2023.
Baca Juga: Elon Musk Mulai Mencari Pakar AI untuk Ciptakan Pesaing ChatGPT
Pada hari Rabu (1/3/2023), perusahaan akan mengadakan Hari Investor tahunan di pabriknya di Austin, Texas. Musk diperkirakan akan membahas produk masa depan, termasuk Cybertruck dan Semi Truck yang telah lama dijanjikan, bersama dengan rencana untuk memperluas infrastruktur produksinya di seluruh dunia.
Salah satu rencana tersebut dipratinjau pada hari Selasa, ketika presiden Meksiko, Andrés Manuel López Obrador, mengatakan Musk telah berjanji kepadanya melalui telepon bahwa Tesla akan membangun pabrik baru di kota Monterrey.
“Ini akan berarti investasi besar dan banyak pekerjaan,” kata López Obrador.
Tesla sudah memiliki pabrik di China dan Jerman, dan analis menyarankan itu dapat diperluas ke Kanada dan juga Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News