kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Elnusa (ELSA) bukukan kontrak Rp 5,2 triliun di awal tahun 2021


Senin, 12 April 2021 / 10:20 WIB
Elnusa (ELSA) bukukan kontrak Rp 5,2 triliun di awal tahun 2021

Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kantongi kontrak kerja Rp 5,2 triliun di 2021, PT Elnusa Tbk (ELSA) optimistis prospek kinerja perusahaan tahun ini bakal lebih baik dibandingkan tahun lalu. Meskipun begitu, diakui beberapa sentimen masih akan menghantui prospek kinerja tahun ini.

Head Investor Relations Elnusa Rifqi Budi Prasetyo mengungkapkan, 2021 masih menjadi tahun yang menantang untuk kinerja perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten ELSA tersebut. Terlebih, di tengah volatilitas harga minyak, fluktuasi nilai tukar, hingga perkembangan Covid-19 yang sepenuhnya belum pulih dan bakal berdampak pada aktivitas industri secara keseluruhan.

"Tahun ini, kami harapkan kinerja dapat lebih baik dibanding tahun lalu," jelas Rifqi kepada Kontan, Jumat (9/4).

Apalagi untuk awal 2021, Rifqi mengungkapkan kalau Elnusa sudah berhasil mengantongi kontrak kerja berkisar Rp 5,2 triliun. Dimana, capaian tersebut dianggap masih on track untuk mendukung target pencapaian kinerja Elnusa di tahun ini.

"Kami sudah memiliki sold contract dalam waktu sebelumnya dan akan kami bawa hingga beberapa tahun ke depan (multiyears) sebesar kurang lebih Rp 5,2 triliun" ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, Elnusa merupakaan perusahaan jasa energi dengan lini bisnisnya bukan hanya pemboran, tapi juga terdiversifikasi dari mulai jasa hulu yaitu seismik, pemeliharaan sumur, pemboran sumur, hingga EPC dan OM. Jasa distribusi logistic energy mulai dari transportasi BBM, manajemen Depo, perdagangan Inmar dan juga chemical. Serta jasa penunjang migas seperti marine support services maupun data management.

Baca Juga: Pergerakan harga minyak belum berdampak pada permintaan jasa migas sejumlah emiten

Adapun beberapa kontrak pekerjaan yang berhasil dikantongi mulai dari kontrak di jasa hulu migas meliputi kontrak seismik di beberapa area Pertamina group. Selain itu, ada juga kontrak jasa pemeliharaan sumur migas di Pertamina Hulu Mahakam, Pertamina Hulu Kalimantan Timur, PHE OSES, serta pekerjaan-pekerjaan EPC OM di Pertamina EP.

"Mulai dari jasa well completion, hydraulic workover, electric wireline logging, drilling fluid dan juga Epc Om (mendominasi kontrak kerja yang masuk awal tahun ini)," papar Rifqi.

Sekedar mengingatkan, sepanjang 2020 ELSA membukukan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp 7,7 triliun. Pendapatan usaha konsolidasi tersebut berasal dari kontribusi segmen jasa hulu migas sebanyak 53%, jasa distribusi & logistik energi sebesar 43%, dan jasa penunjang 4%.

Adapun dari sisi laba bruto konsolidasi, Elnusa mencatatkan Rp 736 miliar, dengan laba operasi Rp 431 miliar dan laba bersih sebesar Rp 249 miliar. Kontribusi laba bersih didominasi oleh segmen jasa distribusi dan logistik energi.

Untuk bisnis jasa hulu migas, segmen ini masih mampu menjaga kinerjanya di tengah ketidakpastian sektor hulu, dengan berbekal total solution services yang dimiliki. Di mana, beberapa proyek berhasil diselesaikan tanpa kendala dan sebagian masih akan berlanjut hingga awal 2021.

Beberapa diantaranya seperti survei seismik 3D Jambi Merang, Survei Seismic 3D Tuban dan juga Survei Seismic 3D Batuk Utak. Peningkatan produktivitas Hydraulic Workover Unit (HWU) dan Electric Wireline Logging (EWL) di pada blok-blok migas nasional.

Selanjutnya: Laba bersih Elnusa (ELSA) turun 30% pada tahun 2020, ini sebabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×