kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.115.000   10.000   0,48%
  • USD/IDR 16.435   20,00   0,12%
  • IDX 7.973   15,04   0,19%
  • KOMPAS100 1.113   -0,12   -0,01%
  • LQ45 806   -1,41   -0,17%
  • ISSI 275   1,36   0,50%
  • IDX30 419   -0,84   -0,20%
  • IDXHIDIV20 484   -1,91   -0,39%
  • IDX80 122   -0,12   -0,10%
  • IDXV30 132   0,09   0,07%
  • IDXQ30 135   -0,82   -0,60%

Ekonom: Surplus neraca dagang rekor, kerek kemampuan bayar utang Indonesia


Rabu, 17 November 2021 / 06:25 WIB
Ekonom: Surplus neraca dagang rekor, kerek kemampuan bayar utang Indonesia

Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio pembayaran utang atau debt to service ratio (DSR) Tier-1 Indonesia di kuartal III-2021 turun. Berdasarkan data yang dihimpun dari Bank Indonesia (BI), DSR Tier-1 kuartal III-2021 tercatat sebesar 24,76%. Level ini turun dari DSR di kuartal II-2021 yang capai 26,43%.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan, penurunan rasio pembayaran utang tersebut didorong oleh peningkatan penerimaan neraca transaksi berjalan.

“Penerimaan neraca transaksi berjalan pada kuartal III-2021 naik seiring naiknya surplus neraca perdagangan akibat ekspor yang meningkat didorong harga komoditas,” ujar Faisal kepada Kontan.co.id, Selasa (16/11).

Faisal menjelaskan, perhitungan DSR tier-1 ini adalah pembayaran pokok dan bunga Utang Luar Negeri (ULN) dibagi dengan penerimaan neraca transaksi berjalan. Nah, karena ada peningkatan penerimaan ini, tentu akan menurunkan DSR.

Baca Juga: Ini penyebab turunnya rasio pembayaran utang pada kuartal III-2021

Sebagai gambaran, salah satu penyebab penerimaan transaksi berjalan Indonesia meningkat pada kuartal III-2021 ini adalah surplus neraca perdagangan yang jumbo.

Seperti diketahui, neraca perdagangan Indonesia pada kuartal tersebut tercatat sebesar US$ 13,24 miliar atau lebih tinggi dari surplus neraca perdagangan pada kuartal II-2021 yang sebesar US$ 6,31 miliar.

Namun, memang dari posisi ULN Indonesia pun, pada kuartal III-2021 tercatat meningkat. BI mencatat, posisi ULN pada kuartal III-2021 sebesar US$ 423,1 miliar atau naik dari US$ 415,9 miliar pada kuartal II-2021.

Ke depan, Faisal memandang kemampuan membayar pokok serta bunga ULN berpotensi makin membaik. Namun, dengan catatan neraca perdagangan konsisten membukukan surplus yang besar.

Selanjutnya: Pabrik AC Panasonic hasil relokasi dari Malaysia mulai produksi perdana di tanah air

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

×