kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Ekonom ini proyeksikan ekonomi baru akan pulih di triwulan kedua 2021


Selasa, 19 Januari 2021 / 07:50 WIB
Ekonom ini proyeksikan ekonomi baru akan pulih di triwulan kedua 2021

Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 akan lebih baik dibandingkan realisasi kuartal II-2020 yang minus 5,32% year on year (yoy).

Josua bilang, komponen pada produk domestik bruto (PDB) yakni konsumsi rumah tangga dan investasi diperkirakan akan tumbuh di atas 5% yoy pada kuartal II-2021. Konsumsi diprediksi akan lebih tinggi dipengaruhi oleh faktor musiman yakni bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Namun dengan catatan libur Idul Fitri atau mudik tidak diubah oleh pemerintah. 

Selanjutnya ekonomi di kuartal III-2021 dan kuartal IV-2021 diramal akan berkisar 3,5% hingga 4% yoy dengan pertimbangan bahwa dampak vaksinasi dan penanganan Covid-19 akan mendorong perbaikan ekonomi yang lebih mendasar terutama konsumsi rumah tangga. 

Baca Juga: Ada PPKM, ekonom ini proyeksikan ekonomi Indonesia bisa minus 1% di kuartal I

Namun demikian, Josua menilai, masih terdapat risiko terhadap potensi pemulihan ekonomi apabila pemerintah kembali memberlakukan kebijakan pembatasan sosial yang akan berdampak pada aktivitas ekonomi.

Sementara, investasi diperkirakan belum akan cukup solid meskipun kondisi permintaan cenderung membaik pada tahun 2021. Di sisi lain, kinerja ekspor pada tahun 2021 akan tumbuh membaik mempertimbangkan potensi herd immunity yang terjadi di negara mitra dagang utama sehingga mendorong pemulihan volume ekspor. 

“Dengan mempertimbangkan isu kesehatan/penanganan Covid-19 masih menjadi isu sentral yang perlu ditangani dengan lebih baik oleh pemerintah dengan peningkatan PCR test dan di saat bersamaan, program vaksinasi perlu dipercepat dalam hal pengadaan dan pendistribusian sehingga akan mendorong terjadinya herd immunity,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Senin (18/1). 

Selain itu dari sisi kebijakan ekonomi, kata Josua pemerintah perlu tetap fokus untuk mendorong produktivitas belanja pemerintah termasuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang lebih mendukung sisi permintaan perekonomian mengingat kondisi kondisi daya beli masyarakat berpenghasilan rendah yang masih lemah. 

Baca Juga: Strategi Sri Mulyani dorong belanja K/L capai Rp 412,5 triliun di kuartal I 2021

Selain itu, refocusing anggaran untuk hal prioritas seperti vaksinasi dapat dioptimalkan dengan realokasi anggaran belanja seperti infrastruktur yang non-prioritas untuk dialokasikan untuk program vaksinasi dan dukungan untuk sisi permintaan.  

Setali tiga uang, Josua memproyeksikan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2021 diperkirakan akan berkisar di antara 3% hingga 4% yoy dengan pendorong utamanya adalah konsumsi rumah tangga.

Selanjutnya: Kasus Covid-19 melonjak, Sri Mulyani prediksi ekonomi kuartal I-2021 tumbuh melambat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×