Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Central Asia (BCA) memperkirakan, ada perlambatan inflasi pada periode Idul Fitri 2023. Hal tersebut dibandingkan dengan inflasi saat Lebaran 2022.
Hal itu membuat Kepala Ekonom BCA David Sumual memperkirakan, inflasi April 2023 sebesar 0,27% dibanding bulan sebelumnya atawa MoM. Ini lebih rendah dari tingkat inflasi pada April 2022 yang pada waktu itu mencapai 0,95% MoM.
David mengatakan, perlambatan inflasi pada Idul FItri tahun ini murni karena faktor basis tinggi.
Baca Juga: Ekonom Ingatkan Enam Tantangan Ekonomi Bagi Capres 2024
"Inflasi melambat jauh, terutama karena faktor basis tinggi inflasi Ramadan tahun lalu di bulan April 2022. Terutama terhadap harga bahan pokok," kata David kepada Kontan.co.id, Rabu (26/4).
David mengungkapkan, penggerak inflasi pada bulan April 2023 adalah peningkatan harga bahan pokok, terutama harga beras. Kabar baiknya, David meihat inflasi bahan pokok selain beras mengalami perlambatan pada bulan ini.
Selain itu, ada juga beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga (deflasi), terutama cabai, minyak goreng, dan daging ayam. Lebih lanjut, David memperkirakan inflasi tahunan pada bulan April 2023 sebesar 4,26% YoY. Ini pun melambat dari tingkat inflasi tahunan bulan sebelumnya yang sebesar 4,97% YoY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News