Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Central Asia (BCA) memprediksi kalau cadangan devisa pada akhir bulan Desember 2020 akan meningkat daripada posisinya di bulan November 2020.
Kepala ekonom BCA David Sumual mengatakan, cadangan devsia berpotesnsi akan berada di kisaran US$ 132 miliar hingga US$ 135 miliar pada akhir tahun lalu. “Masih terpengaruh aliran dan ayang cukup kuat juga, dan di Desember 2020 itu tidak banyak lagi pembayaran utang. Jadi relatif stabil,” ujar David kepada Kontan.co.id, Selasa (5/1).
Seiring dengan menggendutnya cadangan devisa, David juga melihat kalau nilai tukar rupiah perkasa di akhir tahun 2020. Hal ini seiring dengan aliran modal yang masuk, juga perkiraan kalau neraca perdagangan akan kembali surplus pada bulan Desember 2020.
Baca Juga: Ekonomi membaik, cadangan devisa diproyeksi terus meningkat
Selain itu, nilai tukar rupiah juga menguat karena rupiah asset yang masih menarik, baik dengan dollar Amerika Serikat (AS) maupun dengan mata uang asing negara sebaya. “Pun dengan premi risiko kita juga turun,” tambah David.
Kemudian, David melihat kalau prospek cadangan devisa pada tahun 2021 ini juuga akan berpotensi meningkat. Menurutnya, di semester I tahun ini, penguatan cadangan devisa masih diperkuat dengan aliran masuk modal asing.
Dengan itu, ini juga akan membawa nilai tukar rupiah tetap stabil di tahun ini. Ia memprediksi kalau nilai tukar rupiah akan menguat dan stabil di kisaran Rp 14.000.
Selanjutnya: Penurunan cadangan devisa diperkirakan masih bisa berlanjut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News