kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Bank Mandiri Perkirakan Inflasi Desember 2022 Capai 0,55%, Ini Pendorongnya


Jumat, 30 Desember 2022 / 05:05 WIB
Ekonom Bank Mandiri Perkirakan Inflasi Desember 2022 Capai 0,55%, Ini Pendorongnya

Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Mandiri memperkirakan inflasi pada Desember 2022 akan naik di tengah faktor musiman dan perayaan Natal dan Tahun Baru.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman meramal, inflasi pada Desember 2022 mencapai 0,55% secara bulanan. Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan inflasi pada November 2022 yang tercatat 0,09%.

Kenaikan inflasi ini didorong oleh faktor musiman seperti Natal dan tahun baru yang meningkatkan permintaan rekreasi dan perjalanan.

Baca Juga: Para Ekonom Ramal Inflasi Desember Bakal Meningkat, Ini Faktor Pemicunya

"Kenaikan juga disumbangkan oleh kenaikan harga pangan yang dikelola pada tingkat sedang, berkat keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan pasokan pangan. Faktor penyumbang inflasi lainnya adalah harga emas di tengah risiko perlambatan ekonomi," ujar Faisal kepada Kontan.co,id, Kamis (29/12).

Sementara, inflasi tahunan akan tetap berada di atas 5%, tepatnya di angka 5,40%. Memang, angka ini lebih rendah dari inflasi tahunan November 2022 yang tercatat 5,42%. Ini juga lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 6,27%.

Faisal bilang, keberhasilan pengendalian harga pangan melalui ketersediaan pasokan pangan terbukti mampu meredam dampak inflasi efek dari penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) terhadap barang dan jasa lainnya. 
Sedangkan, inflasi inti diperkirakan terus naikmenjadi 3,39% secara tahunan seiring dengan membaiknya mobilitas masyarakat di tengah pelonggaran PPKM.

"Karena inflasi 2022 diperkirakan akan lebih rendah dari perkiraan awal kami, kami merevisi perkiraan inflasi 2023 kami dari 4,02% menjadi sekitar 3,60%," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×