kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dua sektor bisnis ini tumbuh double digit di kuartal III-2020


Senin, 09 November 2020 / 17:15 WIB
Dua sektor bisnis ini tumbuh double digit di kuartal III-2020

Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor lapangan usaha transportasi dan pergudangan menunjukkan tanda-tanda pemulihan di kuartal III 2020. Tidak tanggung-tanggung, sektor ini bahkan mengalami pertumbuhan hingga double digit secara kuartalan atau quarter-to-quarter (qoq).

Mengutip laporan Berita  Resmi Statistik  Badan Pusat Statistik (BPS) per kuartal III 2020, lapangan usaha transportasi dan pergudangan tumbuh sebesar 24,28% secara kuartalan di kuartal III 2020. Dengan capaian tersebut, lapangan usaha transportasi dan pergudangan menjadi sektor dengan pertumbuhan kuartalan paling tinggi pada kuartal III tahun ini.

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengatakan, pertumbuhan lapangan usaha pergudangan di kuartal III 2020 menunjukkan dua hal, yakni pergerakan barang yang mulai aktif di satu sisi, serta buying power yang masih lemah sehingga menyebabkan penumpukan barang di gudang pada sisi lainnya.

Lebih lanjut, Zaldy juga menuturkan bahwa fasilitas pergudangan di Indonesia memang memiliki daya tarik tersendiri bila dibandingkan dengan fasilitas pergudangan kompetitor di negara lain seperti misalnya di Singapura. 

Faktor pendorongnya beragam, mulai dari adanya berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh Pemerintah Indonesia di fasilitas Pusat Logistik Berikat (PLB), hingga tarif sewa gudang di Indonesia yang relatif lebih murah bila dibandingkan dengan Singapura.

Baca Juga: Kinerja sektor usaha rebound, Sri Mulyani: Masa terburuk akibat Covid-19 sudah lewat

“Sudah pasti (tarif sewa gudang) lebih mahal di Singapura, harga tanah dan biaya orangnya (red-upah minimum tenaga kerja) kan beda jauh,” kata Zaldy kepada Kontan.co.id, Minggu (8/11).

Terlepas dari pertumbuhan yang gemilang, kinerja lapangan usaha pergudangan sebenarnya belum sepenuhnya pulih. Hal ini tercermin dari angka okupansi pergudangan yang berdasarkan estimasi asosiasi rata-rata baru mencapai sekitar 70% bila dibandingkan dengan angka normal pada tahun 2019 lalu. 

Estimasi tersebut sejalan dengan data BPS. Berdasarkan laporan Berita  Resmi Statistik  Badan Pusat Statistik (BPS) per kuartal III 2020, lapangan usaha transportasi dan pergudangan sepanjang kuartal III (Juli-September) 2020 masih terkontraksi sebesar 11,86% bila dibandingkan dengan realisasi periode sama tahun lalu.

Dengan kondisi yang seperti ini, tidak heran bahwa minat investasi di kalangan pelaku usaha pergudangan belum tinggi. Menurut pengamatan Zaldy, sebagian besar pelaku usaha pergudangan masih cenderung ‘wait and see’ dan belum berencana melakukan investasi.

Meski begitu, Zaldy optimis pertumbuhan kuartalan lapangan usaha pergudangan masih bisa berlanjut di kuartal IV 2020. “Mudah-mudahan di akhir tahun ini sudah bisa balik normal seperti sebelum pandemi,” ujar Zaldy.

Selanjutnya: Sektor pergudangan, transportasi dan telekomunikasi jadi kontributor utama investasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

×