Dua rumah sakit Mitra Keluarga (MIKA) siap beroperasi tahun depan

Jumat, 10 September 2021 / 13:35 WIB

Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengelola rumah sakit (RS) PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) menyiapkan sejumlah agenda ekspansi di tahun ini. Salah satu agenda ekspansi yang tengah berjalan saat ini adalah pengembangan dua sampai tiga jaringan rumah sakit baru.

Head of Investor Relations MIKA Aditya Widjaja berujar, saat ini MIKA telah merealisasikan proses pembangunan dua dari tiga rumah sakit anyar yang dicanangkan. Kedua rumah sakit ini dijadwalkan akan mulai beroperasi pada kuartal III hingga kuartal IV tahun 2022 mendatang.

"Tahun 2021 kami sudah melakukan tiang pancang untuk dua rumah sakit yang kami buka di tahun depan. Baru mulai pembangunan pada Mei-Juni 2021 jadi progresnya masih awal," ujar Aditya saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (9/9).

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, dua rumah sakit baru tersebut terletak di Cikarang, Jawa Barat dan Tangerang Selatan. Adapun, masing-masing rumah sakit ini memiliki kapitalisasi pasar mencapai 200 tempat tidur. Namun sebagai awalan, MIKA akan membuka 50 hingga 70 tempat tidur terlebih dahulu.

Selain dua rumah sakit yang sudah mulai berjalan pembangunannya di akhir semester pertama lalu, saat ini MIKA juga tengah mengusahakan untuk membangun satu rumah sakit lagi yang berlokasi di Tegal, Jawa Tengah.

Menurut Aditya, saat ini pihaknya masih terkendala di dalam proses perizinan. Sehingga, apabila proses perizinan bisa segera selesai, diharapkan pembangunan rumah sakit anyar ketiga ini dapat dieksekusi pada akhir tahun 2021 atau paling lambat di awal tahun depan.

"Kalau yang ketiga kami belum bisa pastikan, kalau ada target kalau bisa mau tahun ini. Cuman memang masih terkendala di proses perizinan. Jadi kalau perizinan bisa selesaikan secepatnya, kalau memungkinkan tahun ini kami akan juga eksekusi tahun ini, atau awal tahun depan," jelas Aditya.

Untuk memuluskan rencana ekspansi rumah sakit anyar, MIKA menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 350 miliar - Rp 360 miliar. Hingga semester pertama lalu, serapan capexnya baru mencapai 28% atau sekitar Rp 99 miliar dari total capex.

Aditya mengatakan, serapan capex di semester I-2021 masih tergolong mini lantaran proses pembangunan rumah sakitnya sendiri baru dimulai sekitar Mei-Juni 2021 lalu. Dia pun memproyeksikan serapan capex di semester II-2022 akan jauh lebih besar mengingat proses pembangunan rumah sakit yang sudah dimulai.

"Jadi baru mulai ada beberapa realisasi, masih sedikit serapannya karena baru semester I-2021. Mungkin nanti akan lebih banyak di semester kedua ini penyerapannya," ujarnya.

Selain fokus pada rencana pengembangan rumah sakit baru, setiap tahunnya MIKA juga selalu memiliki target untuk menambah kapasitas tempat tidur di rumah sakit eksisting. Hal ini lantaran, ada beberapa rumah sakit MIKA yang memang masih memiliki ruang untuk pertumbuhan, terutama bagi rumah sakit yang baru beroperasi kurang dari lima tahun.

"Tiap tahun rencana kami rata-rata untuk eksisting rumah sakit kapasitasnya kami bisa naikkan 100-200 bed targetnya," beber Aditya.

MIKA juga berencana untuk melakukan akuisisi dua rumah sakit yang saat ini masih dalam tahap negosiasi. Menurut Aditya, akuisisi merupakan salah satu strategi yang ditempuh perseroan untuk terus bertumbuh setiap tahunnya.

"Akuisisi salah satu yang paling cepat kalau mau penetrasi ke pasar, di mana kalau akuisisi kan di situ sudah ada dokter, karyawan dan lainnya jadi tinggal running bisnis saja. Tinggal melakukan perbaikan atau efisiensi yang sebelumnya belum ada," jelasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan catatan Kontan.co.id, secara total MIKA mengoperasikan 26 rumah sakit lewat dua bendera. Di bawah jaringan RS Mitra Keluarga, MIKA saat ini memiliki 17 RS. Sementara lewat bendera Kasih Group, MIKA memiliki 9 rumah sakit. Adapun, per 30 Juni 2021 total tempat tidurnya mencapai 3.247.