kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dua perusahaan ini akan IPO di Bursa Efek dalam waktu dekat, simak profilnya


Jumat, 25 Desember 2020 / 13:18 WIB
Dua perusahaan ini akan IPO di Bursa Efek dalam waktu dekat, simak profilnya
ILUSTRASI. Dua perusahaan ini akan IPO di Bursa Efek, simak profilnya. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa.

Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Adi Wikanto

 JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkirakan masih ada perusahaan yang akan initial public offering (IPO) pada sisa akhir tahun ini. Namun hanya ada satu perusahaan yang akan menggelar penjualan saham perdana atau IPO di sisa tahun ini. 

Dengan begitu, akan ada 51 perusahaan pendatang baru di tahun 2020 ini. Sebelumnya sudah ada 50 perusahaan IPO. Sebanyak 8 saham tercatat di papan utama, 37 saham di papan pengembangan, serta 5 emiten di papan akselerasi.

Perusahaan sebelumnya yang baru menggelar IPO adalah PT Panca Mitra Multiperdana (PMMP) di papan utama pada 18 Desember lalu. 

Jika dibandingkan, jumlah peminat IPO di tahun ini lebih sedikit ketimbang tahun 2019. Di BEI tercatat, ada 55 saham menggelar IPO tahun lalu.  

Berikut dua emiten yang akan menggelar IPO dalam waktu dekat: 

1. PT Solusi Sinergi Digital Tbk
Menggunakan kode saham WIFI, Solusi Sinergi Digital dijadwalkan mencatatkan efeknya di Bursa Efek Indonesia pada 30 Desember 2020. Masa penawaran sudah dilakukan pada 23 Desember lalu. 

Perusahaan penyedia infrastruktur jaringan seperti backbone fiber, serta penyedia software tiket KAI Access ini menjajakan saham perdananya Rp 530 per saham. Denga penawaran 156,56 juta unit, WIFI akan meraup dana Rp 82,97 miliar. 


2. FAP Agri Tbk 
FAP Agri merupakan salah satu emiten dengan emisi besar di atas Rp 1 triliun. Mengutip KSEI, perusahaan dengan kode saham FAPA akan dicatatkan di Bursa pada 4 Januari 2021. Perusahaan menawarkan harga perdana Rp 1.840 untuk 544,41 total saham yang dijual. Dengan begitu, FAPA akan mengantongi dana segar Rp 1 triliun lebih.  

Perusahaan kebun sawit ini mengelola lebh dari 110.000 hektare kebun yang tersebar di Kalimantan Utara, Kalimantan timur, dan Riau. FAP Agri menaungi 11 perusahaan, 5 pabrik kelapa sawit, dengan kapasitas total lebih dari 200 Ton Per Jam, dan 1 Pabrik Pengolahan Kernel (Kernell Crushing Plant).  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×