kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dua Perusahaan Asal Malaysia Berminat Investasi di Proyek IKN


Rabu, 11 Januari 2023 / 07:15 WIB
Dua Perusahaan Asal Malaysia Berminat Investasi di Proyek IKN

Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Senin (9/1),11 Letter of Intent (LoI) telah ditandatangani oleh sektor swasta Malaysia untuk proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Sebelas LoI tersebut juga telah diserahkan kepada Otorita IKN.

Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia Tengku Zafrul Abdul Aziz mengatakan, 11 LoI tersebut berasal dari 10 perusahaan asal Malaysia. Seluruhnya menyatakan minat untuk menanamkan investasi di IKN.

Ia menyebut dalam waktu dekat akan ada dua perusahaan lagi yang akan akan menyusul menyatakan minat pada proyek IKN.

Baca Juga: Investor Kakap Siap Menebar Duit di IKN

"Akan tambah dua syarikat (perusahaan) lagi di sektor pengolahan limbah. Jadi dari waste to energy," kata Zafrul kepada Kontan.co.id, Selasa (10/1).

Ia mengatakan, 11 LoI tersebut berasal dari 10 perusahaan yang terdiri dari sektor energi terbarukan, elektronik, pengolahan air, infrastruktur jalan dan properti development.

Adapun total investasi dari minat yang sudah dinyatakan tersebut ialah US$1 juta. "Masih lagi dalam perbincangan. Tapi sekurang-kurangnya US$ 1 billion. Karena ini kan semua jangka panjang jadi kita harus terus berbincang," imbuhnya.

Ia menegaskan saat ini pihak Indonesia dan Malaysia masih terus membahas mengenai apa saja insentif yang ditawarkan terhadap proyek di IKN.

Baca Juga: PM Malaysia Anwar Ibrahim: Indonesia Ini Ada Tempat yang Khusus di Hati Sanubari Saya

Namun Zafrul menyebut, dengan Malaysia masuk menjadi investor di IKN maka dapat mendorong negara tetangga lain bahkan Eropa untuk ikut masuk.

"Cuma kita yang pertama karena kita kan di sebelah IKN, kita memahami kalau kita masuk maka yang lainnya pun akan berani masuk ke situ. Singapura, Thailand, Vietnam bahkan negara barat pun akan berani masuk," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×