kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dua penyebab lonjakan tinggi kasus Covid-19 di Jateng


Rabu, 02 Desember 2020 / 14:18 WIB
Dua penyebab lonjakan tinggi kasus Covid-19 di Jateng

Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEMARANG. Kenaikan kasus Covid-19 di Jateng disebabkan karena dampak libur panjang Oktober lalu. Selain itu, faktor ketidakdisiplinan masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan juga menjadi penyebab kenaikan kasus Covid-19 di Jateng. 

"Indikasinya (kenaikan kasus) apa? Ya liburan, mereka pergi ke banyak tempat. Indikasi berikutnya tidak disiplin, maka akan disiplinkan," jelas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Selasa (1/12/2020). 

Guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, pihaknya tengah mempersiapkan penambahan ruang isolasi dan ICU. Sebab, tingkat keterisian ruang isolasi di Jateng hingga kini sudah melebihi 60 persen. 

"Untuk persentasenya ICU 58,61%, isolasi 76,73%. Hitungannya kalau sudah lebih 60% mesti siap-siap. Untuk ICU masih cukup, untuk isolasi sudah perlu ditambah," ucapnya. 

Baca Juga: Lagi! Jumlah kasus harian Covid-19 Jateng tertinggi di RI, ini respons Ganjar

Di samping itu, pihaknya akan memaksimalkan fasilitas yang ada termasuk memanfaatkan hotel sebagai tempat isolasi hingga rumah sakit darurat sebagai skenario terakhir. 

"Tambah dulu tempat tidur untuk ICU sama isolasi baik di rumah sakit atau yang mandiri. Untuk yang mandiri karena banyak yang di rumah tidak nyaman sekarang siapkan. Hotel yang siap ya siapkan, nanti kita bayar. Isolasi di sana kan (hotel) nyaman, beda kalau di stadion," ujarnya. 

Baca Juga: Ganjar angkat bicara soal kasus Covid-19 Jateng tertinggi se-Indonesia

Kendati demikian, Ganjar memastikan kapasitas ruang isolasi masih mencukupi. "Saya lihat ruangnya masih cukup. Badan Diklat yang ada di provinsi di Semarang hanya terisi 11. Jadi masih punya untuk isolasi," ujarnya. 

Selain itu, pelayanan rumah sakit yang menangani pasien non-Covid-19 bisa difungsikan untuk penanganan Covid-19. "Kalau mereka yang sakit non-covid kita minta untuk datang ke rumah sakit non-pemerintah," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ganjar Ungkap 2 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jateng"
Penulis : Kontributor Semarang, Riska Farasonalia
Editor : Dony Aprian

Selanjutnya: Kasus virus corona di Indonesia rekor lagi, ini 15 gejala virus corona menurut WHO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×