Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) segera merampungkan pabrik baru di bulan Agustus 2022. Langkah ini sebagai upaya DRMA meningkatkan produksi komponen untuk kendaraan roda 4.
Presiden Direktur PT Dharma Polimetal Tbk, Irianto Santoso mengatakan, pabrik yang akan segera rampung pengerjaannya di tahun ini, akan digunakan untuk memproduksi komponen-komponen press besar (big stamping) untuk body dan chasis kendaraan bagi pelanggan roda 4.
DRMA telah mengalokasikan dana sebesar Rp 400 miliar untuk membangun 3 pabrik baru dan 1 proyek perluasan pabrik. Pabrik-pabrik baru tersebut disediakan untuk menopang kinerja Dharma Polimetal sebagai induk usaha Dharma Group, dan disediakan untuk anak usaha.
Baca Juga: Dana IPO Dharma Polimetal (DRMA) Telah Terserap 53%, untuk Apa Saja?
DRMA bakal membangun pabrik di kawasan Delta Silicon Cikarang, serta memperluas pabrik yang berada di Cirebon. Kemudian, pembangunan pabrik baru melalui anak usahanya yakni PT Dharma Controlcabel Indonesia dan PT Dharma Precision Parts yang masing-masing telah membeli lahan seluas 1 hektare (ha).
Pabrik-pabrik anyar ini bakal dilengkapi dengan mesin berkapasitas tonase yang besar, mulai dari 600 ton, 1.000 ton hingga 1.500 ton. Untuk selanjutnya, dikhususkan memproduksi komponen otomotif kendaraan roda 4.
"Bangunan pabrik akan selesai di bulan Agustus tahun ini. Kemudian komponen kelistrikan serta mesin-mesin dengan tonase besar akan mulai dipasang yang diharapkan dapat selesai pada kuartal 4 tahun 2022," kata Irianto saat dihubungi Kontan.co.id, Sabtu (7/8).
Dengan demikian, pabrik tersebut sudah dapat memproduksi komponen bagi pelanggan mulai tahun depan. Irianto menambahkan, komponen dengan nilai yang tinggi ini tentunya akan berdampak pada peningkatan revenue yang cukup besar serta profitabilitasnya.
Dengan ini pula, maka komposisi penjualan segmen roda 4 DRMA diproyeksikan akan terus meningkat sesuai dengan target perusahaan untuk menyeimbangkan antara kontribusi topline dari segmen roda 2 dan roda 4.
Hingga kuartal I 2022, kontribusi pendapatan dari segmen kendaraan roda 4 terpantau meningkat menjadi 27%, dibandingkan kontribusi tahun 2021 sebesar 20%.
Di samping itu, DRMA masih menargetkan pendapatan bersih dan laba bersih masing-masing tumbuh 20% dan 50% tahun ini. Meski belum melaporkan realisasi keuangan semester I-2022, namun kinerja pada tiga bulan pertama tahun ini menjadi optimisme DRMA untuk capai target.
"Proyeksi yang kami canangkan masih sesuai target, walaupun di kuartal ke 2 terjadi penurunan produksi kendaraan bermotor akibat adanya lockdown di Shanghai yang berdampak pada kelangkaan pasokan semikonduktor serta adanya perang Ukraina dan Rusia yang mempengaruhi ekonomi dunia," jelas Irianto.
Baca Juga: Prospek Saham Emiten Otomotif Bertumpu pada Perbaikan Ekonomi
Adapun DRMA membukukan penjualan bersih senilai Rp 915,8 miliar sepanjang kuartal pertama tahun ini, atau tumbuh 36% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 675,6 miliar. Dengan perolehan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 115,9 miliar, naik 122% dibandingkan kuartal I-2021 senilai Rp52,2 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News