kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.204   62,76   0,88%
  • KOMPAS100 1.106   11,08   1,01%
  • LQ45 878   11,31   1,31%
  • ISSI 221   1,16   0,53%
  • IDX30 449   6,13   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,20   0,97%
  • IDX80 127   1,37   1,09%
  • IDXV30 135   0,73   0,54%
  • IDXQ30 149   1,60   1,08%

DPR Sebut Karut Marut Industri Perunggasan Dalam Negeri Disebabkan Hal ini


Sabtu, 23 September 2023 / 18:23 WIB
DPR Sebut Karut Marut Industri Perunggasan Dalam Negeri Disebabkan Hal ini
ILUSTRASI. Komisi IV DPR RI mengkritik karut marutnya tata kelola industri perunggasan yang menyebabkan kerugian ditiingkat peternak.?(KONTAN/Carolus Agus Waluyo)

Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi IV DPR RI mengkritik karut marutnya tata kelola industri perunggasan yang menyebabkan kerugian di tingkat peternak. 

Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin mendyga hal ini bermula lantaran Kementerian Pertanian (Kementan) tidak pernah mempunyai data akurat soal industri perunggasan. 

Persoalan ini berdampak pada hasil dari kebijakan yang tidak pernah menyelesaikan akar permasalahan yaitu fluktuatifnya harga baik pakan, anak ayam maupun telur. 

"Komisi IV belum melihat perencanaan dan kalkulasi yang matang dari hulu hilir secara komprehensif," kata Sudin dalam Rapat Kerja bersama asosiasi peternak, Senin (18/9). 

Baca Juga: Peternak Ayam Keluhkan Harga Telur Jatuh Tapi Pakan Mahal

Sudin mengklaim pihaknya sudah meminta berulang kali kepada Kementan untuk melakukan perhitungan ulang seluruh aspek yang terkait dengan industri perunggasan. 

Menurutnya perbaikan data ini perlu, mengingat hari ini harga pakan jagung terus mengalami gejolak harga. Perlu kebijakan yang cepat dalam mengatasi persoalan tersebut. 

"Saya sudah sampaikan bahwa seorang pejabat harus punya data kongkrit untuk mengambil kebijakan, saya sayangkan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PHK) tidak pernah mendengarkan saya ngomong," tegas Sudin. 

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), Hidayaturrahman mengadu bahwa kenaikan harga pakan jagung telah di atas Harga Acuan Pembelian (HAP) yang ditetapkan. 

Baca Juga: Harga Pakan Tinggi, Peternak Minta Pemerintah Evaluasi Harga Jagung Sesuai HAP

Hal ini menyebabkan banyak kerugian di tingkat peternak, karena ongkos produksi terus meningkat, sementara pihaknya mendapat tekanan tidak dapat menaikkan harga telur karena berkaitan dengan isu menjaga inflasi. 

Ia mengatakan karut marut industri perunggasan utamanya soal kenaikan harga pakan jagung ini kerap terjadi namun belum ada solusi yang kongkrit dari pemerintah. 

"Kita mau pemerintah hadir menyediakan pakan jagung sesuai HAP yang di sepakati," jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×