kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dorong Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan, Ini Strategi yang Dilakukan BRI


Sabtu, 08 Januari 2022 / 10:10 WIB
Dorong Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan, Ini Strategi yang Dilakukan BRI

Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus berupaya menerapkan prinsip lingkungan, sosial dan tata kelola untuk meneruskan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Keberlanjutan bisnis berdasarkan ESG atau sustainable finance menjadi salah satu perhatian utama investor untuk berinvestasi di korporasi besar, termasuk di BRI.

Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan, ESG menjadi komitmen perseroan dalam strategi transformasi BRI yang saat ini terus berlanjut yang berdasarkan cetak biru (blueprint) BRIVolution 2.0.

“Kami juga harus menyesuaikan organisasi kami supaya menunjukkan komitmen dan perhatian terhadap ESG. Untuk itu, BRI akan segera membentuk Unit Kerja Khusus yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan ESG itu. Ini adalah bagian-bagian transformasi,” kata Sunarso dalam keterangan resmi, Jumat (7/1). 

Komitmen dalam penerapan ESG dalam operasional bisnis tercermin dari komposisi aset yang dimiliki BRI. Hingga kuartal III-2021, sebanyak 64,6% atau setara Rp 588,6 triliun aset BRI merupakan aset dengan penerapan prinsip ESG.

Baca Juga: Transaksi LCS BRI Terkerek Mulai Pulihnya Ekonomi Mitra Dagang

Di samping itu, transformasi ini juga terus diupayakan hingga ke perusahaan anak BRI. Transformasi ini, kata Sunarso, bertujuan untuk meningkatkan fungsi dalam rangka value creation terhadap BRI Group.

Transformasi di sembilan anak perusahaan juga mendorong pemetaan risiko atau spreading risk yang lebih optimal. Dengan begitu, BRI bisa tetap meneruskan pertumbuhan bisnis berkelanjutan untuk mencapai visi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia & Champion of Financial Inclusion pada 2025.

Menurut Sunarso, transformasi yang sudah dijalankan sejak 2016 ini telah menimbulkan berbagai implikasi positif bagi BRI dan seluruh stakeholder. Dari segi profitabilitas, BRI mencatatkan pertumbuhan laba bersih 45% yoy menjadi Rp 20,4 triliun per kuartal III-2021.

Tidak hanya itu, upaya transformasi ini juga sukses memitigasi adanya krisis Covis-19 melalui digitalisasi penyaluran kredit yang fokus di segmen mikro. BRI telah mengubah sistem Loan Approval System (LAS) yang didigitalisasi melalui sistem BRISPOT. 

 

Perubahan itu mengurangi kontak langsung antara insan BRILian (Pekerja BRI) dengan nasabah sehingga proses approval dapat berjalan secara efektif, cepat, dan aman.

“Bayangkan kalau selama pandemi ini kami tidak sempat mentransformasi cara kita memproses bisnis terutama di backbone, itu di mikro. Maka patut kami panjatkan syukur, untung waktu itu kami mendigitalkan proses kredit di mikro. Kalau tidak, kami tidak akan mengalami pertumbuhan seperti sekarang ini,” ujarnya.

Pandemi membuat seluruh pertumbuhan kredit di industri perbankan melemah. Namun kredit di segmen UMKM BRI mampu tumbuh 12,5% yoy berkat kegigihan para Insan BRILian, digitalisasi proses bisnis, serta penerapan tata kelola yang baik (GCG).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×