kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dokter yang menemukan Covid-19 varian omicron rilis gejalanya, apa saja?


Selasa, 30 November 2021 / 10:27 WIB
Dokter yang menemukan Covid-19 varian omicron rilis gejalanya, apa saja?
ILUSTRASI. Dokter yang pertama kali mendeteksi varian omicron menggambarkan gejala virus ini sebagai suatu hal yang sangat ringan. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JOHANNESBERG. Dokter Afrika Selatan yang pertama kali mendeteksi varian omicron COVID-19 menggambarkan sebagian besar gejala virus ini sebagai suatu hal yang "sangat ringan". 

“Ini sebenarnya dimulai dengan seorang pasien laki-laki yang berusia sekitar 33 tahun,” Angelique Coetzee, ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, mengatakan kepada BBC pada hari Minggu (28/11/2021).

Dia menambahkan, “Dan dia berkata kepada saya bahwa dia sangat lelah selama beberapa hari terakhir dan dia merasakan sakit dan nyeri di tubuh ini dengan sedikit sakit kepala.”

Tidak seperti pasien coronavirus asli dan mereka yang memiliki varian delta, pasien tidak melaporkan sakit tenggorokan, melainkan tenggorokan gatal. Dia juga tidak mengalami batuk atau kehilangan rasa atau bau.

Ketika Coetzee mulai memperhatikan gejala yang sama pada pasien lain yang juga dites positif COVID-19, dia memberi tahu Komite Penasihat Menteri Afrika Selatan.

Baca Juga: Penyebaran semakin meluas, ini gejala varian Omicron

“Apa yang kami lihat secara klinis di Afrika Selatan, gejalanya sangat ringan, bagi kami [ini] adalah kasus ringan,” kata Coetzee. "Kami belum mengakui siapa pun, saya sudah berbicara dengan rekan saya yang lain dan mereka memberikan gambaran yang sama."

Coetzee, yang juga ketua organisasi medis di Afrika Selatan, mengatakan pada 18 November tersebut banyak pasien yang mengeluhkan gejala yang sangat mirip: rasa capek selama satu atau dua hari, badan sakit-sakit, dan sakit kepala. 

Baca Juga: WHO: Varian Omicron menggarisbawahi betapa berbahaya dan gentingnya situasi pandemi

"Sebagian besar gejalanya sangat ringan dan tak ada yang harus menjalani rawat inap di rumah sakit. Kami bisa merawat mereka di rumah," kata Coetzee. 

Berdasarkan pengalamannya sejauh ini, rata-rata pasien Omicron berusia di bawah 40 tahun. Hampir separuh pasien Omicron yang ia tangani belum menerima vaksinasi. 

Coetzee meyakini varian Omicron mungkin sudah beredar di negara-negara yang saat ini memberlakukan larangan perjalanan dari dan ke kawasan Afrika bagian selatan. 

Ia mengatakan mungkin para dokter hanya fokus pada varian Delta dan tak memperhatikan sudah ada varian baru.

Melansir BBC, varian omicron belum secara resmi terdeteksi di Amerika Serikat saat ini, meskipun Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan dalam sebuah pernyataan Jumat bahwa mereka terus memantau varian ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×