kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Disulut Harga Cabai hingga Tulur, BI Ramal Inflasi Juni Capai 0,50% MoM


Sabtu, 25 Juni 2022 / 06:50 WIB
Disulut Harga Cabai hingga Tulur, BI Ramal Inflasi Juni Capai 0,50% MoM

Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia memperkirakan terjadi peningkatan tingkat inflasi pada Juni 2022. Berdasarkan survei pemantauan harga pada minggu keempat Juni 2022, inflasi diperkirakan sebesar 0,50% mom, atau 

Ini meningkat dari tingkat inflasi pada bulan Mei 2022. Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada bulan Mei 2022 sebesar 0,40% mom. 

Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, penyumbang utama inflasi Juni 2022 sampai dengan pekan keempat yaitu cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan telur ayam ras. 

“Cabai merah tercatat mengalami inflasi 0,17% mom, cabai rawit naik 0,11% mom, bawang merah naik 0,08% mom, dan telur ayam ras naik 0,05% mom,” tulis Erwin dalam keterangannya, Jumat (24/6). 

Baca Juga: Sri Mulyani: Konsumsi, Investasi dan Ekspor Mulai Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Inflasi umum pada periode ini juga disumbang oleh kenaikan harga tomat sebesar 0,04% mom, air kemasan, nasi dengan lauk, dan angkutan udara yang masing-masing naik 0,02% mom, serta kangkung, bayam, sabun detergen bubuk/cair, dan rokok kretek filter masing-masing 0,01% mom. 

Sementara itu, ada juga komoditas yang mengalami penurunan harga (deflasi) sehingga menghambat inflasi, yaitu komoditas minyak goreng yang turun 0,05% mom, daging ayam ras turun 0,04% mom, angkutan antarkota turun 0,03% mom, serta daging sapi, bawang putih, udang basah, dan emas perhiasan yang masing-masing turun 0,01% mom. 

Ke depan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×