kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.239.000   4.000   0,18%
  • USD/IDR 16.580   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.118   47,22   0,59%
  • KOMPAS100 1.119   4,03   0,36%
  • LQ45 785   1,90   0,24%
  • ISSI 286   2,08   0,73%
  • IDX30 412   0,93   0,23%
  • IDXHIDIV20 467   0,39   0,08%
  • IDX80 123   0,45   0,36%
  • IDXV30 133   0,76   0,57%
  • IDXQ30 130   0,07   0,05%

Diplomat Ukraina: Tentara Rusia Tidak Tahu Apa-apa dan Menolak Bertempur


Rabu, 16 Maret 2022 / 10:50 WIB
Diplomat Ukraina: Tentara Rusia Tidak Tahu Apa-apa dan Menolak Bertempur

Sumber: Daily Beast,BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Menurut Diplomat Ukraina Olexander Scherba, Presiden Rusia Vladimir Putin memiliki dua pilihan pada saat ini. Menghancurkan Ukraina dan merebut kota-kotanya lalu mundur, atau dia mundur tanpa melakukan itu karena dia tidak dapat mencapai apa pun di sini.

Melansir Daily Beast, Scherba bilang, "Putin mungkin tidak menyadarinya, tetapi semua orang di luar lingkaran yang sangat dekat di sekitar Putin ini memahami bahwa kampanye ini akan sia-sia.” 

“Tentara (Ukraina) siap bertarung sampai titik darah terakhir di sini dan tentara Rusia semakin tidak tahu apa yang mereka lakukan di sini,” tambahnya.

Scherba menambahkan, tentara Rusia tidak hanya tidak tahu apa-apa, tetapi mereka juga menolak untuk bertarung, kata Scherba, yang saat ini berada di Ukraina barat. 

Dia menceritakan bahwa tentara di Krimea menolak untuk dikerahkan ketika mereka mengetahui bahwa mereka diperintahkan untuk mengambil Odessa, dan penyadapan komunikasi antara tentara di kota-kota Ukraina dan orang tua mereka menunjukkan bahwa mereka ketakutan dengan berapa banyak dari mereka sendiri yang telah meninggal akibat perang.

Baca Juga: Invasi Hari ke-20: Rusia Kuasai Penuh Provinsi Kherson di Ukraina Selatan

"Tapi kita tetap harus bersiap yang terburuk,” katanya.

Putin mencari sukarelawan asing 

Sementara itu, melansir BBC, Presiden Rusia Vladimir Putin telah meminta sukarelawan asing untuk dapat berperang melawan pasukan Ukraina.

Berbicara pada pertemuan dewan keamanan Rusia, dia mengatakan mereka yang ingin menjadi sukarelawan untuk berperang dengan pasukan yang didukung Rusia harus diizinkan.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan ada 16.000 sukarelawan di Timur Tengah yang siap bertempur bersama pasukan yang didukung Rusia.

Para pejabat AS mengatakan ini bisa termasuk warga Suriah yang terampil dalam pertempuran perkotaan.

Baca Juga: Ukraina: Perang akan Berakhir Awal Mei, ketika Rusia Kehabisan Sumber Daya

Moskow adalah sekutu lama Suriah dan Putin telah menjadi pendukung utama Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perang saudara di negara itu.

"Jika Anda melihat bahwa ada orang-orang yang ingin atas kemauan mereka sendiri, bukan karena uang, untuk datang membantu orang-orang yang tinggal di Donbas, maka kita perlu memberi mereka apa yang mereka inginkan dan membantu mereka sampai ke zona konflik," kata Putin.

Shoigu juga mengusulkan penyerahan sistem rudal anti-tank Barat yang ditangkap oleh pejuang pemberontak yang didukung Rusia di wilayah Ukraina yang memisahkan diri, Luhansk dan Donetsk di wilayah Donbas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×