Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Bank Indonesia (BI) dikabarkan telah menjual cadangan emas sebesar 11 ton. Namun BI membantah isu tersebut. BI memastikan nilai cadangan emas untuk operasi moneter terus meningkat dari waktu ke waktu.
Diberitakan Kompas.com, kabar penjualan emas BI pertama kali mencuat lewat laporan World Gold Council (WGC) berjudul “Central Bank Gold Statistics: Central Bank Gold Buying Rebounds in August”, yang dirilis 3 Oktober 2025.
Dalam laporan itu, Analis Senior EMEA WGC, Krishan Gopaul, menyebut adanya revisi data global setelah “Bank Indonesia melaporkan penjualan 11 ton emas pada Juli 2025.”
Baca Juga: Segera Dijual di Indonesia, Ini Link Pendaftaran Calon Pembeli iPhone 17
WGC mencatat, selama Agustus 2025, cadangan emas global meningkat bersih 15 ton, seiring pembelian dari tujuh bank sentral, termasuk:
- Bank Nasional Kazakhstan
- Bank Nasional Bulgaria
- Bank Sentral Turki
- Bank Rakyat China
- Bank Sentral Uzbekistan
- Bank Nasional Ceko
- Bank Ghana
Sementara itu, dua bank sentral dilaporkan menurunkan cadangan emasnya, yaitu Bank Sentral Rusia dan Bank Indonesia.
Cadangan emas adalah salah satu komponen cadangan devisa yang dikelola bank sentral. Komponen cadangan devisa lain yakni:
- Special Drawing Rights (SDRs)
- Reserve Position in the Fund (RPF)
- Uang Kertas Asing (UKA) dan Simpanan
- Surat Berharga
- Tagihan Lainnya
Ekonom dan analis komoditas Ibrahim Assuaibi menilai, jika memang benar BI menjual sebagian cadangan emasnya, langkah itu kemungkinan dilakukan untuk memperkuat cadangan devisa dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
“Harga emas sedang tinggi, jadi menjual sebagian bisa jadi strategi untuk mendapatkan likuiditas dolar. Itu bisa membantu BI melakukan intervensi di pasar internasional,” ujar Ibrahim.
Tonton: Ini Efek Ekonomi Jika Diskon Listrik 50% Diberlakukan Lagi Menurut Ekonom
Nilai cadangan emas BI meningkat
Namun, pernyataan BI membantah hal tersebut. Manajemen BI memastikan cadangan emas Indonesia tetap aman dan tidak dijual seperti yang ramai diberitakan.
“Bank Indonesia tidak melakukan penjualan emas sebagaimana disebutkan,” tegas Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, kepada Kompas.com, Senin (6/10/2025).
“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu mengacu pada data resmi di laman Bank Indonesia terkait perkembangan cadangan devisa nasional.”
BI menegaskan bahwa posisi cadangan devisa Indonesia masih dalam level aman, cukup untuk membiayai 7–8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri, jauh di atas standar internasional sekitar 3 bulan impor.
Publik diimbau untuk tidak mudah percaya dengan informasi dari sumber yang belum diverifikasi dan selalu mengecek data resmi di situs bi.go.id
Penelurusan KONTAN di website BI, cadangan emas moneter BI terus meningkat setiap bulan. Namun peningkatan cadangan emas BI tersebut berdasarkan nilai, bukan jumlah.
Padahal, harga emas di pasar global terus meningkat setiap bulan. Dengan demikian, tanpa menambah jumlahnya, nilai cadangan emas BI secara otomatis meningkat seiring kenaikan harga emas.
Sesuai data BI, nilai cadangan emas moneter BI per Agustus 2025 mencapai US$ 8.819 juta. Jumlah itu meningkat pesat dibandingkan akhir tahun 2024, cadangan emas Bi senilai US$ 6.602 juta.
Sementara itu, dibandingkan data setahun sebelumnya, cadangan emas moneter BI juga naik pesat. Pada Agustus 2024, cadangan emas BI senilai US$ 6.365 juta.
Lalu pada lima tahun yang lalu, pada 2020 cadangan emas moneter BI hanya sebesar US$ 4.758.
Baca Juga: Pemerintah Buka Pendaftaran Magang Nasional, 573 Perusahaan Siap Tampung
Selanjutnya: One Global Capital Buka Akses ke Investor RI Jajal Peluang Investasi di Australia
Menarik Dibaca: 20 Ucapan HUT Kota Jogja Ke-269 Tahun Bahasa Jawa Sopan dan Bermakna
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News