Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan terus melakukan penataan jaringan kantor di tengah perkembangan digitalisasi. Selain melakukan transformasi di sejumlah kantor cabang menjadi smart branch, penutupan jaringan kantor yang dinilai kurang optimal masih terus dilanjutkan.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total jumlah bank umum di Tanah Air per Agustus 2022 mencapai 107 bank dengan total jaringan kantor 25.482 unit. Jumlah kantor ini telah menurun 4.201 unit dari Agustus 2021 yang tercatat sebanyak 29.683 unit. Sementara terhitung dari tahun 2019, jumlahnya sudah berkurang sebanyak 5.645 unit.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) salah satu yang terus melakukan penataan jaringan kantor. Bank dengan jaringan terluas di Indonesia ini telah menutup 364 unit kantor outlet sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini sehingga per September 2022 mencapai 8.629 kantor outlet konvensional.
Kantor outlet BRI terdiri dari kantor regional, kantor cabang, kantor cabang pembantu (KCP), BRI Unit, Kantor Kas, Teras BRI, Teras Mobile dan Payment Point. Sementara untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan pengalaman digital di cabang, perseroan telah mulai mendigitalkan kantor cabang konvensional sebanyak 95 cabang.
Baca Juga: OJK: Bank Jangan Buru-Buru Bagi Dividen, Pencadangan Juga Harus Diperkuat
"Untuk melengkapi smart branch, BRI juga meluncurkan BRI24 di tiga unit kerja yaitu Bintaro, BSD dan Bogor dan dalam waktu dekat akan diluncurkan tujuh lokasi baru di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Denpasar, Surabaya, Medan dan Makassar," jelas Aestika pada Kontan.co.id, Rabu (21/12).
BRI juga meluncurkan 2 kantor cabang flagship di Jakarta yang menghadirkan pengalaman digital menyeluruh bagi nasabah dengan konsep kantor cabang yang lebih modern futuristik.
Tahun depan, kata Aestika, BRI akan terus mendigitalkan kantor cabang konvensional. Perseroan akan melengkapi mesin self service di 400 lebih kantor cabang.
Sementara untuk penataan jaringan, bank ini akan melakukan penutupan secara selektif pada lebih dari 300 unit kerja, terutama Teras BRI. Sebagai gantinya akan hadir berbagai remote channel BRI yakni dengan menambah 2.000 CRM BRI, Agen BRIlink, serta penetrasi digital melalui BRImo sebagai kekuatan jaringan BRI.
Seiring dengan perkembangan digitalisasi, transaksi nasabah lewat jaringan kantor semakin mengecil. Aestika bilang, 97% transaksi BRI tahun ini sudah melalui ATM, internet banking, dan mobile banking BRImo.
Serupa, BTN juga terus melakukan penataan jaringan kantor. Sepanjang tahun ini, bank spesialis KPR ini sudah menutup 26 KCP yang lokasinya berdekatan. Secara total jumlah kantor BTN saat ini ada 630 unit dimana 80 kantor cabang dan sekitar 550 KCP.
Kendati tahun ini ada penutupan, BTN tetap merencanakan untuk pembukaan kantor baru tahun depan.
"Ada pembukaan baru sekitar 10 KCP ke depan karena ada pemerakan kabupaten baru dan pembukaan di daerah yang punya potensi bisnis besar seperti kawasan industri dan perkantoran," jelas Jasmin, Direktur Distribution and Funding Bank BTN.
Adapun penutupan kantor yang berdekatan atau kurang optimal masih akan dilanjutkan tahun depan, namun jumlahnya tak banyak. Jasmin bilang, rencananya hanya ada sekitar 3 kantor yang akan ditutup. Sementara digitalisasi jaringan kantor BTN masih baru tahap pengembangan.
Seiring dengan perkembangan digital, transaksi nasabah lewat jaringan kantor di BTN tinggal 15%. Sementara sebagian besar atau 85% sudah dilakukan secara digital.
Berbeda dengan BCA. BCA ini mencermati bahwa keberadaan kantor cabang, layanan dari karyawan, dan digitalisasi harus berjalan dengan beriringan dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabah.
Baca Juga: Peserta BP Jamsostek Bisa Ajukan KPR BTN Lewat Aplikasi JMO
Sehingga jumlah kantor BCA justru bertambah lima dari akhir tahun lalu menjadi 1.247 per November 2022. Hera F Haryan, EVP Sekretariat dan Komunikasi Perusahaan BCA mengatakan, 80% dari jumlah kantor itu sudah menerapkan inovasi perangkat dan aplikasi pendukung digital.
"Transformasi cabang BCA menjadi cabang digital telah dilakukan sejak 2018, di mana mesin dan aplikasi digital dapat digunakan oleh nasabah secara mandiri dan didukung dengan teknologi terkini, seperti biometrics untuk verifikasi nasabah," kata Hera.
Aplikasi eBranch digunakan nasabah untuk reservasi kedatangan dan kemudahan pengisian slip sebelum ke cabang, mesin CS Digital untuk penggantian kartu dan registrasi fasilitas BCA, mesin eService untuk pencetakan buku dan pembukaan rekening, serta mesin STAR Teller untuk transaksi tarikan dan setoran tunai.
Meskipun frekuensi transaksi via channel digital terus meningkat seiring dengan pertumbuhan nasabah BCA, nilai transaksi di kantor cabang masih berkontribusi sekitar 36% dari total nilai transaksi BCA di sembilan bulan pertama 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News