kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Digitalisasi Jadi Penyelamat Ekonomi Kala Pandemi Covid-19


Selasa, 12 Juli 2022 / 06:15 WIB
Digitalisasi Jadi Penyelamat Ekonomi Kala Pandemi Covid-19

Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, sektor digital menjadi penyelamat ekonomi selama pandemi Covid-19. Bahkan menurutnya, saat ini dan ke depannya sektor  digital akan menjadi pilar bagi Indonesia.

“Bank Indonesia dengan asosiasi akan bersama-sama mendigitalkan Indonesia. Dengan sinergi dan kolaborasi erat, Indonesia selamat dari Covid-19 dan sangat didukung cepatnya ekonomi keuangan digital Indonesia,” tutur Perry dalam agenda Advancing Digital Economy and Finance, pada Senin (11/7).

Ia mengatakan, sektor digital juga telah memudahkan masyarakat untuk bertransaksi tak hanya di Indonesia, tapi juga di luar negeri.

Ke depan, digitalisasi yang inklusif dan berkelanjutan diharapkan bisa memacu pertumbuhan ekonomi domestik.

Baca Juga: Airlangga: Ekonomi RI Jadi Tujuan Investasi Digital Terpopuler di Asia Tenggara

Saat ini 5 Bank Sentral di Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) sedang mengembangkan sistem pembayaran yang bisa digunakan di sejumlah negara alias cross border payment.

Lima negara besar di Kawasan ASEAN yang akan membahas lebih lanjut rencana cross border payment di antaranya, Thailand, Malaysia, Philipina, Singapura, termasuk Indonesia. 

Dalam pertemuan G20 yang akan digelar pekan ini (13-17 Juli 2022), akan dibahas lebih jauh terkait manfaat dan bagaimana implementasi ke depannya terkait rencana tersebut.

Perry mengatakan, peningkatan akselerasi keuangan digital di dalam negeri tercermin dari transaksi e-commerce yang tahun ini naik 31% atau mencapai Rp 536 triliun, dan uang elektronik tahun ini juga diperkirakan akan mencapai Rp 360 triliun atau naik 18%.

Dia bahkan memperkirakan, seluruh layanan perbankan secara digital tahun ini akan naik menjadi Rp 51.000 triliun.

Untuk mendukung keuangan digital, Bank Indonesia bahkan sebelumnya sudah meluncurkan digitalisasi pembayaran jalan tol dan untuk transaksi ritel, juga blue print digitalisasi sistem pembayaran.

Baca Juga: Jika Bertandang ke 4 Negara ASEAN Ini, Tak Perlu Lagi Tukar Uang

Perry menambahkan, pencapaian yang telah Bank Indonesia lakukan dalam mendukung digitalisasi sistem pembayaran di Tanah Air, tercermin dari tercapainya 18,7 juta merchant yang terhubung dalam QRIS atau lebih dari target  yang sebesar 15 juta merchant. Diantaranya, sebanyak 89% pengguna QRIS adalah UMKM.

“Tahun ini Insya Allah tercapai 30 juta pengguna dan tiga tahun ke depan 65 juta UMKM didigitalkan,” imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×