kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dibuka Hingga 17 Maret, Penjualan SR016 Bakal Sesuai Target Pemerintah


Selasa, 08 Maret 2022 / 06:40 WIB
Dibuka Hingga 17 Maret, Penjualan SR016 Bakal Sesuai Target Pemerintah

Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan Sukuk Ritel seri SR016 diprediksi bakal sesuai dengan target pemerintah, yakni Rp 10 triliun. Mengutip laman Investree, Senin (7/3) pukul 16.48 WIB, penjualan SR016 secara nasional baru mencapai 5,73 triliun.

Asal tahu saja, masa penawaran seri SR016 ini berlangsung hingga 17 Maret mendatang.

Head of Fixed Income Trimegah Asset Management Darma Yudha mengatakan, partisipasi ritel untuk memburu SR016 masih akan tinggi. Penyebabnya, saat ini suku bunga deposito masih rendah dengan suku bunga acuan Bank Indonesia yang belum naik.

"Masyarakat memang sekarang mencari instrumen investasi yang bisa memberikan imbal hasil lebih tinggi dibanding deposito," kata Yudha, Senin (7/3). Minat investor terhadap SR016 akan tetap tinggi karena instrumen ini memiliki volatilitas yang lebih stabil.

Baca Juga: Penjualan Sukuk Ritel SR016 Sudah Mencapai Rp 5,5 Triliun

SR016 memiliki kupon imbalan tetap 4,95% per tahun. Surat utang ritel ini memiliki tenor 3 tahun. SR016 dapat diperdagangkan kembali di pasar sekunder mulai 11 Juni 2022 atau setelah berakhirnya minimum holding period.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana melihat, target penjualan pemerintah untuk SR016 dapat tercapai.

Namun, dia menyebut, potensi penjualan SR016 mengalahkan ORI021 sebenarnya cukup kecil. Lantaran penjualan surat utang berbasis syariah seperti sukuk, biasanya lebih rendah dari surat utang konvensional.

Sekedar informasi, di awal tahun, pemerintah sukses menjual Obligasi Negara Ritel seri ORI021 dengan nilai Rp 25,06 triliun. Penerbitan ORI021 tercatat memecahkan rekor jumlah investor terbanyak sejak penerbitan SBN ritel secara online.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×