kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.289   -194,00   -1,21%
  • IDX 6.992   -116,03   -1,63%
  • KOMPAS100 1.043   -21,20   -1,99%
  • LQ45 818   -16,03   -1,92%
  • ISSI 213   -3,42   -1,58%
  • IDX30 418   -8,84   -2,07%
  • IDXHIDIV20 504   -9,78   -1,91%
  • IDX80 119   -2,49   -2,05%
  • IDXV30 125   -2,25   -1,77%
  • IDXQ30 139   -2,60   -1,83%

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Gencar Dirikan Anak Usaha Baru


Jumat, 07 Oktober 2022 / 07:45 WIB
Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Gencar Dirikan Anak Usaha Baru

Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan energi Grup Sinarmas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) cukup getol melakukan kegiatan pendirian anak usaha baru dalam beberapa waktu terakhir.

Terbaru, pada 4 Oktober 2022 lalu, DSSA melalui entitas anak mendirikan PT KUPU Era Medika (KEM) yang bergerak sebagai perusahaan holding dan penyedia jasa konsultasi manajemen lainnya. Kepemilikan saham efektif DSSA dalam KEM adalah lebih dari 99%.

Manajemen DSSA memastikan bahwa pendirian KEM saat ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap kondisi keuangan DSSA.

Baca Juga: Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Dirikan Anak Usaha Baru

Sebelumnya, pada 6 September 2022, DSSA melalui PT Daya Anugerah Sejati Utama (DASU) dan PT DSSE Energi Mas Utama (EMU) mendirikan anak usaha baru bernama PT Daya Surya Mas Makmur (DSMM) yang berkegiatan sebagai perusahaan holding. Modal ditempatkan dan disetor kepada DSMM adalah sebesar Rp 250 juta.

Asal tahu saja, DASU dan EMU merupakan entitas anak usaha DSSA dengan kepemilikan saham lebih dari 99%. DSSA juga memastikan pendirian DSMM tidak memiliki dampak signifikan terhadap kondisi keuangan perusahaan.

Sekretaris Perusahaan DSSA Susan Chandra menyampaikan, pihaknya tetap membuka peluang terhadap kemungkinan pendirian anak usaha baru lainnya di masa mendatang. Hal ini sejalan dengan strategi DSSA yang berupaya memanfaatkan setiap peluang pengembangan usaha.

“Kami terbuka terhadap setiap peluang pengembangan usaha, sejauh peluang tersebut dapat memberi nilai tambah positif bagi perusahaan dan pemegang saham,” ungkap dia, Kamis (6/10).

Perkembangan Kinerja DSSA

DSSA sendiri meraih kinerja yang moncer sepanjang 2022 berjalan. Pada semester I-2022, pendapatan usaha DSSA melesat 176,64% year on year (yoy) menjadi US$ 2,59 miliar. Di saat yang sama, laba bersih DSSA melonjak 472,78% (yoy) menjadi US$ 251,59 juta.

Pendapatan DSSA ditopang oleh segmen pertambangan dan perdagangan batubara yang mana pada semester pertama lalu meningkat tajam 195,25% (yoy) menjadi US$ 2,46 miliar. Pendapatan DSSA dari segmen perdagangan bersih juga naik 43,66% (yoy) menjadi US$ 70,55 juta.

DSSA juga meraup kenaikan pendapatan dari segmen penyediaan TV kabel dan internet sebesar 18,27% (yoy) menjadi US$ 32,56 juta di semester satu lalu. Di sisi lain, pendapatan DSSA dari segmen konstruksi, jasa operasi, dan keuangan pembangkit listrik turun tipis 0,02% (yoy) menjadi US$ 25,25 juta.

Susan tidak membeberkan target pendapatan dan laba bersih DSSA pada tahun ini. Kendati begitu, ia menyebut segmen bisnis pertambangan dan perdagangan batubara masih akan menjadi kontributor utama pendapatan DSSA. Pihak DSSA pun terus berupaya untuk melakukan diversifikasi usaha di luar bisnis terkait batubara.

 

“Kami berencana fokus untuk melakukan pengembangan di bisnis energi terbarukan seperti pemanfaatan panas bumi dan tenaga surya, serta bisnis teknologi,” tandas dia.

Mengutip materi paparan publik bulan Mei lalu, saat ini DSSA memiliki 7 tambang batubara yang tersebar di kawasan Sumatera Selatan, Jambi, dan Kalimantan Tengah. DSSA juga memiliki tambang batubara Stanmore di Australia dan tambang emas Ravenswood di negara yang sama.

DSSA juga mengelola 3 unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yakni Sumsel-5, Kalteng-1, dan Kendari-5 dengan total kapasitas 600 megawatt (MW). Perusahaan ini juga memiliki 4 pembangkit listrik captive di Serang, Tangerang, dan Karawang dengan total kapasitas 300 MW.

Di bidang teknologi, DSSA mengelola bisnis layanan internet broadband yakni MyRepublic yang telah menjangkau beberapa daerah di Jawa dan Sumatera, seperti Medan, Palembang, Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Malang, dan Bali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

×