kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,03   -19,46   -2.11%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diagnos Laboratorium Utama (DGNS) memastikan telah ikuti aturan harga tes PCR terbaru


Sabtu, 30 Oktober 2021 / 10:10 WIB
Diagnos Laboratorium Utama (DGNS) memastikan telah ikuti aturan harga tes PCR terbaru

Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) memastikan memberikan layanan tes Covid-19 berbasis Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan harga terbaru yang ditetapkan oleh pemerintah.

Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi menetapkan batas tarif tertinggi tes PCR sebesar Rp 275.000 untuk wilayah Jawa dan Bali dengan masa berlaku 3x24 jam. Sementara untuk wilayah luar Jawa-Bali harganya ditetapkan sebesar Rp 300.000.

Pemerintah bahkan mengancam akan memberikan sanksi teguran secara lisan, tertulis, hingga penutupan layanan bagi rumah sakit atau laboratorium yang tidak mematuhi aturan harga tes PCR terbaru.

“Ketika ada surat untuk menurunkan harga, maka per tanggal 28 lalu sudah kami ikuti. Harga tes PCR di DGNS kini sudah sesuai dengan peraturan pemerintah terbaru,” jelas Corporate Secretary DGNS Fanfan Riksani, Jumat (29/10).

Baca Juga: Ekspansi, PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk menambah empat outlet lab

Asal tahu saja, Fanfan menyebut, dahulu harga layanan pemeriksaan tes PCR di DGNS berada di kisaran Rp 495.000. DGNS sendiri memiliki 29 jejaring laboratorium yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Bali, dan Sulawesi. Perusahaan ini telah diberikan izin untuk menyelenggarakan layanan pemeriksaan tes Covid-19 berbasis PCR oleh Kemenkes sejak tahun 2020 lalu.

Fanfan menilai, saat ini terjadi tren penurunan kuantitas pemeriksaan tes PCR yang dilakukan oleh DGNS. Ketika varian Delta mengganas di tanah air pada Juni hingga Agustus lalu, DGNS bisa melayani tes PCR mencapai 1.500—2.000 tes per hari. 

 

Belakangan ini saat situasi pandemi Covid-19 di Indonesia mulai membaik, jumlah tes PCR yang dilakukan oleh DGNS hanya mencapai kisaran 600—700 per hari. “Kami tidak memandang negatif fenomena ini, karena investasi yang kami lakukan selama masa pandemi sudah kembali lagi,” ungkap Fanfan.

Manajemen DGNS pun sedang memetakan strategi bisnis di tengah tren penurunan kasus Covid-19 di Indonesia. Ke depan, DGNS tidak hanya fokus pada layanan tes Covid-19 saja, melainkan juga layanan pemeriksaan kesehatan atau pada jenis penyakit lainnya. “Pengembangan medical check up dan produk-produk layanan pemeriksaan penyakit di luar Covid-19 tetap menjanjikan,” pungkas dia.

Selanjutnya: Harga tes PCR turun, begini strategi Diagnos Laboratorium (DGNS)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×