Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit multiguna nampaknya tak ikut terpengaruh pandemi, saat pertumbuhan kredit secara umum terkontraksi, segmen ini justru masih tumbuh mumpuni.
Bank Indonesia mencatat akhir tahun lalu segmen multiguna tersalurkan senilai Rp 890,2 triliun tumbuh 39,6%( yoy) dibandingkan akhir tahun lalu.
Bank daerah yang menjadikan segmen ini jadi andalannya pun mencatat hal kenaikan serupa. Tak cuma pertumbuhan, sejumlah bank daerah mengaku kualitas kredit segmen ini juga turut terjaga.
Baca Juga: Pasar rumah tapak seharga di bawah Rp 2 miliar masih seksi
“Segmen multiguna mencatat pertumbuhan 4,5% (yoy) yang utamanya kami salurkan kepada ASN, pensiunan, dan pegawai tetap untuk meringankan kebutuhan mereka saat pandemi,” ujar Direktur Pemasaran PT BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Antonius Prawiro Agro kepada KONTAN, Selasa (26/1).
Pertumbuhan ini selaras dengan strategi perseroan untuk memberikan bunga yang rendah ke segmen multiguna. Pun penyaluran yang juga cukup selektif kepada para masyarakat berpenghasilan tetap. Makanya Antonius bilang rasio non perfoming loan (NPL) segmen ini juga dapat dijaga dengan baik oleh perseroan.
“NPL kredit multiguna tahun lalu sangat rendah, sebesar 0,4%, karena mitigasi risiko kami dalam menyalurkan kepada masyarakat berpenghasilan tetap,” sambung Antonius.
Baca Juga: Bank Rakyat Indonesia (BBRI) bidik pertumbuhan KPR 17% pada 2021
Corporate Secretary PT BPD Sumatera Utara Syahdan Siregar juga mengakui hal serupa. Kredit multiguna Bank Sumut juga tumbuh dengan kualitas kredit yang baik.
“Kredit multiguna kami masih tumbuh, meski tipis dari Rp 13,177 triliun pada 2019 menjadi Rp 13,224 triliun akhir tahun lalu. sementara NPL sangat kecil hanya 0,27%,” ujarnya kepada KONTAN.
Selanjutnya: BRI gelar pameran KPR virtual, ada promo bunga KPR mulai dari 3,96%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News