kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

DGNS Catatkan Penurunan Pemeriksaan PCR Harian pada Maret 2022


Sabtu, 26 Maret 2022 / 07:45 WIB
DGNS Catatkan Penurunan Pemeriksaan PCR Harian pada Maret 2022

Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten laboratorium kesehatan, PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) mencatat adanya penurunan rata-rata pemeriksaan PCR harian pada Maret 2022 dibandingkan dua bulan sebelumnya.  

Manajemen DGNS menyebut, rata-rata test PCR pada Maret ini sekitar 1,000 - 1,200 per hari. Sedangkan dua bulan sebelumnya, Januari-Februari 2022, pemeriksaan PCR ada di angka 2,000 per hari. 

Corporate Secretary DGNS Fanfan Riksani mengatakan, selama periode Januari-Februari 2022, angka pemeriksaan PCR cukup tinggi, seiring dengan peningkatan kasus varian Omicron di Indonesia.

Baca Juga: Transisi Menuju Endemi, Simak Proyeksi Saham-Saham Sektor Kesehatan

Nah, sejak Maret ini, kasus Covid-19 mulai melandai, yang juga ditambah dengan keluarnya kebijakan pemerintah yang tidak lagi mewajibkan test PCR untuk kegiatan penerbangan, sehingga berpengaruh juga terhadap permintaan jasa test PCR yang dilakukan perusahaan. 

"Jadi untuk permintaan pemeriksaan test PCR di tahun 2022 periode Januari-Februari itu cukup signifikan nilainya sama dengan tahun 2021. Karena di 2022 ini memang banyak kasus konfirmasi varian Omicron dan jadi salah satu syarat penerbangan, jadi seimbang dengan permintaan test PCR di tahun 2021 juga," ujar Fanfan, ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (25/3). 

Dia menuturkan, hingga saat ini permintaan test PCR masih datang dari konsumen untuk beberapa keperluan, mulai dari kebutuhan instansi yang akan melakukan rapat, serta hal-jal yang berhubungan dengan perjalanan luar negeri. 

"Selain itu, masih ada juga pasien atau konsumen yang ingin melakukan pemeriksaan individu, misalkan si pasien mau melakukan pemeriksaan kehamilan atau operasi, kami masih melayani untuk pemeriksaan itu," terang dia.

 

Pada tahun lalu, kontribusi jasa test PCR terhadap pendapatan DGNS tercatat mencapai di atas 60%.

Meski begitu, Fanfan mengaku di tahun ini perusahaan memiliki beberapa rencana pengembangan, termasuk memaksimalkan jasa atau layanan pemeriksaan di luar Covid-19 untuk meningkatkan kinerja bisnis, seperti Medical Check Up (MCU) serta pemeriksaan yang berhubungan dengan genetik atau genomik.  

"Ada fasilitas lainnya, kan yang utama kami melakukan penyedia fasilitas pemeriksaan jasa kesehatan. Salah satunya yang difokuskan ke pemeriksaan lainnya," sebut dia. 

Tak hanya itu, DGNS juga berencana untuk melakukan pengembangan cabang dan outlet. Di mana, tahun ini ditargetkan akan ada empat cabang baru, yang berlokasi di Bandung, Jakarta, Surabaya, dan Medan. 

Sebagai informasi, saat ini DGNS memiliki total empat cabang. Sedangkan untuk outlet, ada sekitar 30 outlet yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×