kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Demi optimalkan PPKM, pemerintah akan lakukan pengetatan dengan skala mikro


Kamis, 04 Februari 2021 / 05:05 WIB
Demi optimalkan PPKM, pemerintah akan lakukan pengetatan dengan skala mikro

Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo mendorong optimalisasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan pendekatan berskala mikro. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan efektifitas PPKM demi mencegah penularan virus corona (Covid-19).

"Mulai dari tingkat desa, kampung, RT/RW, dan melibatkan dari Satgas pusat sampai Satgas terkecil," ujar Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto usai rapat terbatas, Rabu (3/2).

Optimalisasi PPKM perlu dilalukan dengan peningkatan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Antara lain menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Oleh karena itu, pelibatan berbagai pihak untuk kegiatan peningkatan disiplin tersebut. 

Baca Juga: Pasca perpanjangan PPKM, zona merah corona turun menjadi 63 wilayah

Airlangga bilang pemerintah akan melibatkan Babinsa, Babinkamtimbas, Satpol PP, operasi yustisi TNI/Polri.

"Ini dilakukan bukan hanya untuk penegakan hukum, tapi juga untuk melakukan tracing," terang Airlangga.

Pada keterangannya, Airlangga bilang data PPKM menunjukkan perbaikan di sejumlah daerah. Selain itu mobilitas penduduk juga mengalami penurunan dari berbagai sektor.

Meski begitu mobilitas di tempat kerja juga masih memperlihatkan angka yang tinggi. Padahal dalam PPKM disebutkan kegiatan kantor dibatasi hanya diisi oleh 25% karyawan.

Selain area kantor, area pemukiman juga menjadi perhatian pemerintah. Pasalnya mobilitas di area tersebut masih tinggi selama PPKM.

"Tentu kegiatan-kegiatan dari Satgas akan terus diintensifkan," jelas Airlangga.

Selanjutnya: Ada PPKM, zona merah corona di Jawa Bali masih banyak, Jawa Tengah tetap terbanyak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×