kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Defisit APBN 2022 Diprediksi Lebih Rendah dari Target, Mendekati 4% PDB


Kamis, 10 Februari 2022 / 05:45 WIB
Defisit APBN 2022 Diprediksi Lebih Rendah dari Target, Mendekati 4% PDB

Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pendapatan negara diprediksi meningkat, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan defisit APBN 2022 dapat ditekan mendekati 4% produk domestik bruto (PDB) atau berada di bawah target tahun ini yakni 4,85% PDB.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara Mandiri Investment Forum 2022 secara virtual, Rabu (9/2), mengatakan, optimisme defisit anggaran bakal lebih rendah tersebut sesuai dengan target konsolidasi fiskal defisit APBN di bawah 3% pada 2024 mendatang agar dapat tercapai.  

“Dengan capaian penerimaan dan disiplin dalam belanja, kami percaya diri bahwa defisit akan lebih rendah. Kami perkirakan defisit APBN 2022 akan dekat ke 4%,” tutur  Sri Mulyani.

Baca Juga: Sri Mulyani: Pemulihan Ekonomi Hampir Merata, Hanya Bali yang Masih Minus

Bendahara keuangan negara ini menyebut, kinerja perekonomian pada 2021 pulih dengan baik dan tren positif itu berpotensi berlanjut pada 2022. Dia menuturkan, di 2021 lalu, pemerintah menargetkan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebesar 5,7% PDB, sebagai langkah penanganan pandemi Covid-19.

Namun, realisasi defisit APBN ternyata lebih baik dari target, yakni mencapai 4,65% dari PDB.

Realisasi defisit APBN 2021 tersebut juga tercatat lebih rendah dari target defisit APBN 2022 yakni 4,85%. Dengan begitu, Sri Mulyani optimistis bahwa pencapaian defisit APBN 2022 akan lebih baik dan lebih kecil dari target.

Sri Mulyani juga optimistis, berlakunya Program Pengungkapan Sukarela (PPS atau Tax Amnesty Jilid II, akan meningkatkan perolehan perpajakan dan penerimaan negara. Hal tersebut membuat peluang defisit APBN lebih rendah dari target semakin terbuka.

Lebih lanjut, dengan upaya tersebut maka dapat mendorong Indonesia mencapai kondisi konsolidasi fiskal, yakni dengan capaian defisit APBN di atas 3% pada 2023. “Konsolidasi fiskal menjadi penting agar APBN kembali sehat dan siap menghadapi berbagai ancaman risiko, baik pandemi maupun risiko lainnya,” imbuhnya.

Baca Juga: Sri Mulyani Yakin Tax Amnesty Jilid II Akan Dukung Konsolidasi Fiskal pada Tahun 2023

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

×