Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perusahaan data center PT DCI Indonesia Tbk (DCII) berharap dapat membukukan pendapatan double digit di tahun 2023. Target ini diproyeksikan naik 30% secara tahunan.
Deputy President Director PT DCI Indonesia Marco Cioffi mengatakan target ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan pusat data di Indonesia yang akan bertumbuh.
“Tahun ini kita targetkan pendapatan kita di atas double digit, proyeksi kita tentunya bisnis data center ini naik 30% di tahun ini. Kita tahu pertumbuhan bisnis data center terkuat itu berada di “cloud”. Ini yang mau kita fokuskan,” kata Marco kepada Kontan, Selasa (17/1).
Maklumlah, pendapatan dari rumah pusat data cukup fantastis, Marco mengatakan 1 data center yang dibangun memiliki kapasitas di kisaran 15MW -20 MW. Sementara itu untuk harga jual per megawatt-nya dibandrol US$ 10 juta atau Rp 151,60 miliar.
Baca Juga: DCI Indonesia (DCII) Alokasikan Capex Rp 500 Miliar pada 2023
Di sisi lain untuk rumah pusat data terbesar yang dimiliki perseroan di Bintan di-design dapat menampung kapasitas 2000 MW hingga 3000 MW.
Untuk target pasar sendiri, Marco mengatakan saat ini perseroan menargetkan lebih banyak klien dari perusahaan internasional, seperti Amazon, Huawei, Alibaba, dan lainnya yang berbasis data “cloud”.
Menargetkan perusahaan internasional, Marco mengatakan DCII juga harus memiliki kualitas rumah pusat data yang lebih bagus lagi dan bertaraf internasional.
“Kita tentunya menargetkan investor maupun klien asing dari perusahaan internasional, tentunya kita juga sudah memiliki kualitas internasional pula yang harus lebih bagus,” kata Marco.
Bukan hanya perusahaan yang berbasis cloud, ke depannya DCII akan lebih fokus untuk mendapatkan klien dari perusahaan “content player” seperti Youtube, Microsoft, Tik Tok, Meta (Facebook dan Instagram), dan perusahaan sejenisnya.
“Tahun ini dan ke depannya kita fokus mendapatkan lebih banyak klien, spesifiknya adalah klien dari perusahaan internasional, tahap pertama kita targetkan klien berbasis “cloud player”, dan tahap sekarang ini kita targetkan klien dari perusahaan “content player” seperti Youtube, Tik Tok, dan lainnya,” kata Marco.
Marco mengatakan perseroan memutuskan melakukan ekspansi bisnisnya untuk perusahaan dalam bidang konten merupakan bisnis yang menjanjikan.
“Kita mengeksplor semua pilihan, begitu juga dengan lokasi ekpansi bisnis, menurut saya Singapore memang bagus dalam segi bisnis data center-nya, dan kita juga cari yang terdekat dengan negara tersebut, yakni Bintan,” kata Marco.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News