Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Daihatsu menyambut positif wacana pemberian insentif pajak penjualan barang mewah (PPnBM) oleh pemerintah.
Divisi Marketing & Customer Relation PT Astra International-Daihatsu, Hendrayadi Lastiyoso mengatakan, Daihatsu berharap bahwa program relaksasi PPnBM dari pemerintah bisa membantu Daihatsu mengejar pertumbuhan penjualan.
Hendrayadi bilang, program PPnBM berpotensi mendorong konsumen untuk melakukan pembelian mobil. “Namun mengenai besaran dampaknya, kami masih mempelajarinya, karena hal ini sangat tergantung juga terhadap daya beli masyarakat di periode relaksasi tersebut,” kata Hendrayadi kepada Kontan.co.id, Selasa (16/2).
Seperti diketahui, PPnBM merupakan salah satu dari beberapa komponen harga on the road pembelian mobil baru. Sedianya, konsumen dikenakan tarif PPnBM sebesar 10%-125% ketika membeli mobil baru. Besaran tarifnya bergantung pada spesifikasi kendaraan yang dibeli.
Pada 11 Februari 2021 lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Pemerintah akan memberikan Insentif Fiskal berupa Penurunan Tarif PPnBM untuk kendaraan bermotor pada segmen kendaraan dengan cc < 1500, yaitu untuk kategori sedan dan 4x2.
Baca Juga: Sokonindo Automobile (DFSK) masih kaji wacana insentif PPnBM
Rencananya, insentif PPnBM akan berlangsung selama 9 bulan. Pemberian insentif akan terbagi ke dalam 3 tahap, masing-masing tahapannya akan berlangsung selama 3 bulan. Adapun besaran insentif yang diberikan mencapai 100% pada tahap pertama, 50% pada tahap kedua, dan 25% di tahap ketiga.
Instrumen kebijakan akan menggunakan PPnBM DTP (ditanggung pemerintah) melalui revisi Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Targetnya, skema ini bisa mulai diberlakukan pada 1 Maret 2021. Terlepas dari adanya wacana relaksasi PPnBM ini, Hendrayadi mengaku belum bisa mengungkap proyeksi harga mobil Daihatsu setelah insentif PPnBM berlaku nanti.
“Kami masih sedang menghitung perubahan/penurunan price list baru nya berdasarkan price list saat ini. Tetapi sekali lagi, untuk implementasi pasti nya, kami masih akan menunggu juklak teknis nya keluar terlebih dahulu,” ujar Hendrayadi.
Tahun ini, Daihatsu menargetkan bisa mempertahankan posisinya di pasar otomotif domestik sebagai penguasa pangsa pasar atawa market share nomor dua. Strateginya, Daihatsu akan menggencarkan pemanfaatan media digital dalam aktivitas-aktivitas pemasaran dan penjualannya sebagai bentuk penyesuaian dengan kondisi pasar di tengah pandemi Covid-19.
Tahun 2020 lalu, realisasi wholesales (penjualan dari pabrikan ke diler) mobil Daihatsu mencapai 90.724 unit, sedangkan realisasi retail sales-nya (penjualan dari diler ke konsumen) mencapai 100.026 unit. Dengan capaian itu, Daihatsu mengempit penguasaan pangsa pasar alias market share sebesar 17,0% secara wholesales dan 17,3% secara retail sales.
Selanjutnya: Insentif PPnBM mobil akan jadi motor pertumbuhan ekonomi kuartal I-2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News