kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,26   0,83%
  • KOMPAS100 1.105   10,12   0,92%
  • LQ45 877   10,37   1,20%
  • ISSI 221   1,09   0,50%
  • IDX30 448   5,50   1,24%
  • IDXHIDIV20 539   4,27   0,80%
  • IDX80 127   1,28   1,02%
  • IDXV30 135   0,60   0,45%
  • IDXQ30 149   1,41   0,96%

Cuma 181 juta penduduk Indonesia terima vaksin virus corona, berikut penjelasannya


Kamis, 14 Januari 2021 / 17:30 WIB
Cuma 181 juta penduduk Indonesia terima vaksin virus corona, berikut penjelasannya

Reporter: Ratih Waseso, SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menargetkan, program vaksinasi dapat selesai dalam 15 bulan atau dari Januari 2021 hingga Maret 2022. Dan, ada 181 juta orang yang menerima vaksin virus corona baru.

Untuk menyuntikkan vaksin virus corona kepada 181 juta orang, pemerintah membutuhkan sekitar 426 juta dosis.

"Masing-masing orang butuh 2 dosis, kami masukan buffer 15% dan memakai asumsi efikasi rate 60%, keluar dengan angka 426 juta dosis yang dibutuhkan vaksinasi ke 181 juta," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Selasa (12/1).

Budi menjelaskan, angka 426 juta dosis vaksin berasal dari jumlah penduduk Indonesia sekitar 269 juta jiwa. Kemudian, penduduk usia di atas 18 tahun ada 188 juta jiwa. 

"Dari 188 juta jiwa, kami keluarkan orang-orang yang masuk daftar ekslusi, yaitu ibu hamil, orang dengan komorbit berat, atau sudah pernah terpapar Covid-19 ada sekitar 7 juta orang. Maka, target vaksinnya 181 juta orang," ungkapnya.

Baca Juga: MUI resmi keluarkan fatwa halal vaksin corona produksi Sinovac

Kelompok prioritas penerima vaksin adalah penduduk yang berdomisili di Indonesia yang berusia 18 tahun ke atas. 

Sedang kelompok penduduk berusia di bawah 18 tahun bisa mendapat vaksi bila telah tersedia data keamanan yang memadai dan persetujuan penggunaan darurat atau penerbitan nomor izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

4 tahap vaksinasi

Menteri Kesehatan mengatakan, vaksinasi perdana akan menyasar tenaga kesehatan. Tahap pertama ini menargetkan 1,48 juta tenaga kesehatan yang berlangsung dari Januari hingga Februari 2021.

Setelah tenaga kesehatam, vaksinasi membidik petugas pelayanan publik dan kelompok lanjut usia (lansia). Khusus tahap kedua, Budi menjelaskan, terbagi dua: 2A dan 2B. Tahap 2A menyasar 17,4 juta petugas pelayanan publik dan 2B mengincar 21,5 juta lansia.

Budi menerangkan, penentuan lansia masuk dalam tahap 2B lantaran uji klinis vaksin virus corona Sinovac baru sampai usia 59 tahun.

"Kami harapkan vaksin Pfizer dan Astrazeneca datang di bulan April, vaksin yang memang sudah uji klinisnya melibatkan peserta di atas usia 59 tahun. Jadi, kami akan mulai petugas publik dan lansia sekitar Maret-April," ujar dia.



TERBARU

×