kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Corona kian mengamuk, kasus di Rusia dan Afrika lampaui angka 2 juta


Kamis, 19 November 2020 / 23:40 WIB
Corona kian mengamuk, kasus di Rusia dan Afrika lampaui angka 2 juta

Sumber: TASS | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia mencatat kasus harian tertinggi, dengan melaporkan 23.610 infeksi baru virus corona pada Kamis (19/11). Ini sekaligus mengantarkan total kasus menembus angka 2 juta

Mengutip TASS, Pusat Krisis Anti-Virus Corona Rusia mengatakan, dengan tambahan kasus baru pada Kamis, total infeksi virus corona menjadi 2.015.608, dengan tingkat pertumbuhan rata-rata harian jadi 1,2%.

Moskow mengonfirmasi 6.438 kasus baru pada Kamis versus 4.174 sehari sebelumnya. Ini adalah tingkat pertumbuhan tertinggi sejak 9 November. Total, 533.068 orang tertular virus corona di Ibu Kota Rusia.

Sementara jumlah kasus aktif atau pasien yang saat ini menjalani perawatan menurun selama tiga hari berturut-turut. Saat ini, ada 454.102 kasus aktif di Rusia atau 22,5% dari total infeksi.

Baca Juga: Lewat program darurat, hampir 1 juta orang mendapat vaksin Sinopharm di China

Segendang sepenarian, jumlah infeksi virus corona di benua Afrika melampaui angka 2 juta, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika melaporkan pada Kamis (19/11).

Melansir TASS, badan tersebut menyebutkan, mengacu ke data yang masuk ke mereka, Afrika mungkin menghadapi bahaya serangan wabah virus corona gelombang kedua. 

"Kami tidak tahu, seberapa tinggi puncak kedua akan datang," kata Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika John Nkengasong. Kasus virus corona pertama di Afrika terdeteksi pada 27 Februari di Nigeria.

Hingga Kamis, 1,6 juta orang telah pulih dan lebih dari 48.000 meninggal akibat virus corona di Afrika. Jumlah infeksi dan kematian tertinggi di Afrika tercatat di Afrika Selatan, masing-masing 752.269 dan 20.314.

Selanjutnya: Penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech dapat dimulai sebelum Natal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×