Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan konsultan di bidang jasa real estate, PT Colliers International Indonesia (Colliers Indonesia) mengumumkan kinerja yang relatif lambat pada kuartal III-2023 untuk sektor apartemen.
Head of Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto mengatakan, penjualan apartemen mengalami perlambatan, hanya 145 unit yang berpindah tangan. Penurunan ini akibat kurangnya pilihan yang tersedia pada proyek yang sudah ada, ditambah dengan absennya proyek baru.
"Kondisi pasar apartemen yang sedang lesu saat ini juga tercermin dari kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih," kata Ferry dalam Media Briefing secara virtual, Rabu (4/10).
Selain itu, kata Ferry, berkurangnya harapan imbal hasil yang baik juga menyebabkan penurunan kepercayaan di kalangan pembeli properti. Akibatnya, Indeks Kepercayaan Konsumen menunjukkan penurunan dibandingkan dengan kuartal II-2023.
Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) Menepis Kabar Rencana IPO Anak Usahanya
Ferry menjelaskan, para pengembang masih menahan untuk memulai proyek baru dan memprioritaskan penyelesaian konstruksi yang ada agar sesuai jadwal, mengurangi keterlambatan lebih lanjut, dan untuk menarik pembeli potensial.
Lebih lanjut, laju penyerapan proyek dalam tahap konstruksi mengalami penurunan selama beberapa tahun terakhir, terutama karena jumlah proyek yang ditangguhkan semakin banyak.
Selain itu, saat ini minat untuk membeli proyek yang belum selesai pun berkurang, karena calon pembeli cenderung lebih percaya kepada proyek yang sudah selesai atau yang sudah ada.
Ferry menerangkan, salah satu faktor potensial yang berkontribusi pada penurunan minat dalam pembelian apartemen adalah absennya insentif pemerintah yang khusus ditujukan untuk sektor apartemen. Beberapa proyek, terutama yang sudah beroperasi, memilih untuk mempertahankan harga mereka karena pasar sekunder yang semakin kompetitif.
"Kami telah mengamati menghadapi permintaan yang lesu, apartemen yang sudah mapan menawarkan potongan harga yang signifikan," ujar Ferry.
Pendekatan strategis tersebut, kata Ferry, tidak hanya menarik pembeli dengan keterbatasan anggaran tetapi juga berfungsi sebagai cara untuk mengosongkan stok yang masih tersisa.
Baca Juga: Tarif Sewa Perkantoran di Jakarta Diramal Naik Kurang dari 3% hingga Tahun 2025
Sementara itu, Ferry menyampaikan Colliers Indonesia juga melihat properti yang dekat atau yang dilewati oleh sistem LRT mungkin akan mengalami peningkatan kenaikan harga yang lebih baik.
"Meskipun saat ini belum terlihat, tapi potensinya akan terjadi karena masyarakat marak menggunakan transportasi publik," pungkas Ferry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News