kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

CNAF Targetkan Pembiayaan pada Tahun Ini Naik hingg 20%


Selasa, 24 Januari 2023 / 09:25 WIB
CNAF Targetkan Pembiayaan pada Tahun Ini Naik hingg 20%

Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembiayaan atau multifinance CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menargetkan realisasi kredit meningkat 15%-20% di tahun ini. 

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman CNAF menargetkan realisasi kredit meningkat 15%-20% atau sekitar Rp 9 triliun di tahun 2023 ini. Adapun, sepanjang tahun 2022, pertumbuhan realisasi kredit di CNAF sangat agresif, tercatat rasio penyaluran kredit naik sebesar 40% ke angka Rp 7,8 triliun jika berbanding tahun 2021 sebesar RP 5,6 triliun.

Ristiawan menuturkan, di tahun 2023 ini, sejalan dengan himbauan dari Pemerintah di mana Indonesia harus meningkatkan tingkat kehati-hatian akan dampak resesi domino efek dari geopolitik yang masih terjadi saat ini. 

Lebih lanjut, CNAF optimis Pemerintah dapat menangani dengan baik semua tantangan di tahun 2023. Prinsip kehati-hatian di CNAF dapat terlihat dari penetapan proyeksi pertumbuhan realisasi kredit di tahun 2023 yang hanya berada di level 15% hingga 20% berbanding tahun 2022 di mana di tahun sebelumnya pertumbuhan ada di level 40%. 

Baca Juga: Sepanjang 2022, Pembiayaan Baru Alat Berat Adira Finance Mencapai Rp 354 Miliar

Menurut Ristiawan, tantangan yang ada saat ini adalah suplai unit untuk mobil baru yang masih mungkin menjadi kendala di tahun 2023.

"CNAF akan mencoba meningkatkan realisasi kredit untuk produk pembiayaan mobil bekas juga pembiayaan dana tunai," kata Ristiawan kepada Kontan.co.id, belum lama ini. 

Adapun, kata Ristiawan, dari sisi market tidak banyak kendala yang dihadapi, tetapi dari sisi makro yang menjadi tantangan terbesar seperti tingkat suku bunga acuan yang terus meningkat, tingkat inflasi yang masih tinggi, juga nilai tukar rupiah yang masih tertekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×