Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan sawit, PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) telah merilis laporan keuangan kuartal I-2023. Perusahaan ini tercatat membukukan penurunan pendapatan 27,7% year on year (YoY) menjadi Rp 184,15 miliar hingga akhir Maret lalu.
Pendapatan CSRA sepanjang tiga bulan pertama 2023 berasal dari penjualan tandan buah segar (TBS) sebesar Rp 101,48 miliar, penjualan crude palm oil (CPO) sebesar Rp 73,49 miliar, dan penjualan kernel sebesar Rp 9,18 miliar.
Direktur Keuangan dan Pengembangan Strategis Seman Sendjaja menyatakan bahwa penurunan pendapatan perseroan selama kuartal pertama utamanya disebabkan oleh average selling price (ASP) yang lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Di sisi lain, laba usaha CSRA tercatat sebesar Rp 46,7 miliar selama kuartal I-2023. Dengan marjin usaha sebesar 25,4%, atau turun 31 basis poin dibandingkan kuartal I-2022," ungkap Seman, dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Rabu (3/5).
Baca Juga: Mulia Boga Raya (KEJU) Targetkan Pertumbuhan Penjualan 10% pada Tahun 2023
Adapun, selama kuartal I-2023 produksi Tandan Buah Segar (TBS) tercatat 67.750 ton atau menurun 1,3% dari 68.644 ton pada kuartal I-2022. Bersamaan dengan itu, produksi CPO juga melemah 15,6% menjadi 6.057 ton, begitu juga dengan produksi kernel yang menurun 14,6% menjadi 1.545 ton.
Pada kuartal I-2023, CSRA mencatatkan penurunan laba kotor sebesar 48,8% menjadi Rp 88,28 miliar. Sehingga berdampak penurunan pada laba bersih di kuartal pertama 2023 yang turun menjadi Rp23,56 miliar, atau melemah 77,2% secara YoY dengan marjin bersih sebesar 12,8%.
"Walau terjadi penurunan kinerja keuangan, operasional yang ramping meningkatkan kemampuan CSRA untuk dapat merespon perubahan eksternal seperti faktor ekonomi, kemajuan teknologi, iklim politik dan budaya yang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi Perusahaan," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News